STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
“STRATEGI
PEMBELAJARAN BEROIANTASI SISWA”
DOSEN PENGAMPU: Hindun, S,Ag. M.Pd.I.
Di Susun
O
L
E
H
KELOMPOK: II
LUKMAN HAKIM
NIM:T.PAI.I.2013.062
NANDA LASMAN
NIM: T.PAI.I.2013.048
NURUL HASANAH
NIM: T.PAI.I.2013.002
Lokal: IV B
Jurusan:Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada awalnya istilah strategi digunakan
dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan
militer untuk memenangkan suatu peperangan. Stategi tersebut dimaksudkan agar
peperangan dapat dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring dengan
berjalannya waktu dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak
bidang-bidang lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Contohnya, pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang
baik agar produk yang dijual laku dipasaran. Begitu pula dengan dunia
pendidikan yang dalam hal ini adalah pembelajaran di dalam kelas juga
membutuhkan sebuah strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada
dilapangan. Strategi pembelajaran inilah yang akan membantu guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Strategi tersebut dapat disesuaikan dengan
pijakan yang diambil oleh guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan diatas maka masalah mangenai Strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas peserta didik dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas peserta didik?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik?
3. Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan
pemilihan strategi tersebut?
4. Apa saja langkah pelaksanaan strategi
pembelajarannya?
5. Bagaimana upaya pemecahan kasus
pembelajarannya?
C. Tujuan Dan Manfaat
Setiap tulisan atau karya tulis yang
bersifat ilmiah tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang sifatnya pengetahuan
dalm bentuk ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan makalah ini memiliki tujuan
untuk menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah strategi pembelajaran,
selain itu untuk menjelaskan pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi
pada siswa, kelebihan dan kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi
dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah
pelaksanaan strategi tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus
pembelajarannya. Dari hal tersebut dapat diambil manfaat dari pembuatan makalah
ini adalah dapat mengetahui pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi
pada siswa, kelebihan dan kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi
dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah
pelaksanaan strategi tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus
pembelajarannya, sehingga sebagai calon pendidik atau guru akan dapat
menggunakan strategi ini dalam kegiatan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Yang
Berorientasi Pada Aktivitas Siswa
Pada mulanya, istilah strategi digunakan
dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh
kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Namun strategi pembelajaran
dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk metode strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang dinamakan metode.
Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan beberapa metode. Istilah
lain yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan atau approch.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari
pendekatan.
Strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas siswa berarti suatuperencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas
siswa.Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk
membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas
siswa (PBAS).
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran
berorientasi pada aktivitas siswa.Pertama, asumsi filosofis tentang
pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkann manusia
menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan
moral. Oleh karena itu, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah interaksi
manusia, pembinaan dan pengembangan potensi manusia, berlangsung sepanjang
hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan sisiwa, keseimbangan
antara kebebasan subjek didikdan kewibaan guru, serta peningkatan kualitas
hidup. Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu siswa
bukanlah manusia ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap
perkembangan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda.
Anak didik pada dasarnya adalah insan yang
aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya. Ketiga,
asumsi tentang guru bahwa guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar
peserta didik dan memiliki kemampuan profesional dalam mengajar. Keempat,
asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran yaitu bahwa proses pengajaran
direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem dan peristiwa belajar akan
terjadi manakala sisiwa berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru.
B. Konsep dan Tujuan Pembelajaran yang
Berorientasi pada Aktivitas Siswa (PBAS)
Pembelajaran berorientasi aktivitas
siswa dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
ini menekankan kepada aktivitas sisiwa secara optimal,
artinya pembelajaran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik,
mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya
hanya diam saja, tidak berarti memiliki kadar pembelajaran berorientasi
aktivitas siswa yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk
mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya
menyimak, menganalisis dalam pikirannya. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat
tidak bisa dikatakan memiliki kadar pembelajaran atau aktivitas yang
tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak
diikuti oleh aktivitas mental dan emosional.
Pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas siswa juga menghendaki hasil belajar yang seimbang dan
terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan
keterampilan (psikomotorik). Artinya, dalam pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas siswapembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
ini tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual
cerdas tanpa diimbangi olah sikap dan keterampilan, dan sebagainya.
C. Peran guru dalam implementasi Pembelajaran
yang Berorientasi pada AktivitasSiswa (PBAS)
Kekeliruan yang kerap muncul adalah adanya
anggapan bahwa denganpembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
siswa peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak
tepat, sebab walaupun pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan
aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan kurangnya peran dan tanggung jawab
guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus berperan penuh, oleh karena peran
mereka sama-sama sebagai subjek belajar. Adapun yang membedakannya hanya
terletak pada tugas yang harus dikerjakan. Dalam
implementasi pembelajaran ini guru tidak berperan sebagai
satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa,
akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa
belajar. Oleh karena itu, pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
siswa menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar
siswa. Dalam upaya itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru,
antara lain :
Mengemukakan berbagai alternatif tujuan
pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya,
tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi
diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya.
Menyusun tugas-tugas belajar bersama-sama.
Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini
dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat
dalam menentukan jenis tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa
akan lebih bertangguung jawab untuk mengerjakannya.
Memberikan informasi tentang kegiatan yang
harus dilakukan. Dengan pemberitahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan
semakin paham apa yang harus dilakukan.
Memberi motivasi, mendorong siswa untuk
belajar melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Membantu siswa dalam menarik kesimpulan.
Dalam implementasi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa,
guru tidak menyimpulkan sendiri pokok bahasan yang telah dipelajari.
Selain peran-peran diatas , masih banyak
tugas yang menjadi tanggung jawab guru. Guru tidak hanya menempatkan diri
sebagai sumber informasi, tetapi berperan sebagai penunjuk dan fasilitator
dalam memanfaatkan sumber belajar.
D. Penerapan Pembelajaran yang Berorientasi
pada Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar pada
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa diwujudkan dalam
berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi
sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keaktifan siswa
ada yang dapat diamati secara langsung seperti mengerjakan tugas,
berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada juga yang tidak dapat
diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.
a. Kadar pembelajaran yang
berorientasi pada aktivitas siswa dilihat dari proses perencanaan
Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan
tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan
motivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan
pembelajaran.
Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan
dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.
b. Kadar pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa dilihat dari proses pembelajaran
Adanya keterlibatan siswa baik secara
fisik, mental, emosinal maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian dan motivasi siswa untuk
menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Adanya keinginan siswa untuk
menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Keterlibatan siswa dalam mencari dan
memanfaatkan sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan
pembelajaran.
Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan
prakarsa seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan,berusaha memecahkan masalah
selama pembelajaran berlangsung.
c. Kadar pembelajaran
yang berorientasi pada aktivitas siswa ditinjau dari kegiatan evaluasi
pembelajaran
Adanya
keteribatan siswa untuk menggevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah
dilakukannya.
Keterlibatan
siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas
tertentu.
E. Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran yang
Berorientasi pada Siswa (PBAS)
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a.
Guru
Dalam proses pembelajaran dalam kelas,
guru merupakan ujung tombak yang menentukan keberhasilan penerapan PBAS, karena
guru orang yang berhadapan langsung dengan sisiwa. Ada beberapa hal yang
memengaruhi keberhasilan PBAS dipandang dari sudut guru, sikap profesionalitas
guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman belajar mengajar.
b. Kemampuan guru
Kemampuan guru merupakan faktor pertama
yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan PBAS. Guru yang
memeiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap kreatif dan inovatif yang
selamanya akan mencoba dan mencoba menerapkan berbagai penemuan baru yang
dianggap lebih baik untuk membelajarkan sisiwa.
Kemampuan guru itu bukan hanya dalam
tataran desain perencanaan pembelajaran. Dalam aspek perencanaan misalnya, guru
dituntut untuk mampu mendesain perencanaan yang memungkinkan secara terbuka
siswa dapat belajar sesuai minat dan bakatnya, seperti kemampuan menyusun dan
menyajikan materi atau pengalaman belajar siswa, kemampuan untuk merancang
desain pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
kemampuan menentukan dan memanfaatkan media dan sumber belajar, serta kemampuan
menentukan alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran.
c. Sikap profesional guru
Sikap profesional guru berhubungan dengan
motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Guru yang
profesional selamanya akan berusaha untuuk mencapai hasil yang optimal. Ia
tidak akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai. Oleh karena itu, ia
akan selalu belajar untuk menembah wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan
kemampuan keterampilannya, misalnya dengan melacak berbagai sumber belajar
melalui kegiatan membaca, mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi, simposium dan
lain-lain. Selain itu dapat juga melacak informasi dengan memanfaatkan
hasil-hasil teknologi seperti televisi, radio, komputer dan internet. Penerapan
PBAS sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa secara
penuhdalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, akan sangat dipengaruhi oleh
tingkat profesional guru. PBAS tidak akan berhasil diimplementasikan oleh guru
yang memiliki motivasi rendah.
F. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi
Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Peserta Didik Penerapannya Dalam
Kegiatan Pembelajaran
Strategi pembelajaran sebagai suatu metode
untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam penggunaannya tidak selalu cocok
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Oleh karenanya strategi tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan
strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa.
G. Kelebihan Penggunaan Strategi Pembelajaran
Yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.
Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini menekankan
kepada aktivitas siswa secara optimal, yaitu bahwa ada keseimbangan antara
aktivitas fisik, mental, emosional juga aktivitas intelektual. Dengan tujuan
untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor secara seimbang.
2.
Siswa berperan sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan yang harus
dijejali dengan berbagai informasi, melainkan siswa tersebut mengolah informasi
tersebut dan mengaplikasikannya atau menghubungkannya dengan kehidupan.Sehingga
melalui pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini siswa
tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana
memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Dan menjadikan siswa adalah
subjek yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan.
3.
Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa guru dan
siswa sama-sama berperan sebagai subjek belajar yang membedakan hanyalah
tugasnya masing-masing.
4.
Kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan efisien karena siswa
berpartisipasi dalam kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dan pengambilan
kesimpulan.
H. Kekurangan Penggunaan Strategi
Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang
berorientasi pada aktifitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mengetahuinya secara
pasti. Karena keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti
mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun
ada hal yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan
menyimak.
2.
Keberhasilan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa
sangat tergantung kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti kemampuan guru,
sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
guru. Karena hal-hal tersebut yang sangat menentukan bagaimana guru bisa
menjalankan perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga guru dapat
memfasilitasi siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal yang harus dimiliki oleh
guru tersebut dapat dipastikan proses kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil
dengan baik.
I. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi
Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses
penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kberfikir informasi dan
kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga
semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat
terwujud secara efektif dan efisien. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi
pembelajaran itu cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Oleh karenanya dalam pemilihan strategi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip
penggunaan strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran, adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan
komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa,mestilah harus diupayakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karenanya keberhasilan siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
strategi yang harus digunakan guru.
Strategi pembelajaran yang berorientasi
pada aktivitas peserta didik sangat cocok digunakan dalam pembelajaran dengan
tujuan pemecahan masalah, contohnya seperti kegiatan diskusi.
2. Aktivitas
Srategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktivitas peserta didik ini baik untuk digunakan karena dasar pertimbangan
prinsip aktivitas karena kegiatan belajar itu bukanlah menghafal
sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu
sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap
individu siswa. Walaupun mengajar pada sekelompok siswa, namun pada
hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran dalam dunia
pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian
kegiatan yang termasuk metode.
Strategipembelajaran juga disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
tersebut, peserta didik menjadi subjek pembelajaran karena yang menjadi sasaran
pembelajaran adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran. Partisipasi atau
aktivitas siswa tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran.
Aktivitas siswa yang dimaksud bukan hanya aktivitas fisik, mental, namun juga
termasuk aktivitas emosional dan intelektual sehingga aktivitas siswa tersebut
adalah secara optimal.
Hal tersebut juga dikarenakan untuk
mendapatkan hasil yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor)
B. Kritik Dan Saran
Demikianlah penampilan dari makalah kami,
semoga makalah yang kami tampilkan pada hari ini bermanfaat bagi kita semua
baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain aimin yarabbal’alamin kami akhiri
dengan mengucap kalimat yang mulia wallahulmuwaffiq ila aqwa mitthoriq
wasslamu’alaikum warohmatullahi wabarkaatuh.
DAFTAR PUSTAKA
·
Purwati, Siti. 2010. Pengertian Strategi Pembelajaran.
·
http://ilmu agama buddha. byethost12. Com /berita-124-pengertian-strategi-pembelajaran.
Htm. Dikutip
pada Jumat, 25 Maret 2011.
·
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
·
2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta
: Kencana Prenada Media Group.
·
Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi
Kompetensi siswa.
·
http://pkab.wordpress.com/2008/04/29/model-belajar-dan-pembelajaran-berorientasi-kompetensi-siswa/. Dikutip pada Minggu, 20 Maret 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar