Sabtu, 11 Juli 2015

MAKALAH TENTANG STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIANTSI SISWA

MAKALAH
STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
STRATEGI PEMBELAJARAN BEROIANTASI SISWA
DOSEN PENGAMPU: Hindun, S,Ag. M.Pd.I.
STAI BANGKO.jpg

Di Susun
O
L
E
H
KELOMPOK: II
LUKMAN HAKIM
NIM:T.PAI.I.2013.062
NANDA LASMAN
NIM: T.PAI.I.2013.048
NURUL HASANAH
NIM: T.PAI.I.2013.002
Lokal: IV B
Jurusan:Tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2015
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Pada awalnya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Stategi tersebut dimaksudkan agar peperangan dapat dimenangkan dengan rencana yang telah disusun. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin tingginya tingkat peradapan manusia banyak bidang-bidang lainnya yang membutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Contohnya, pada bidang ekonomi dibutuhkan strategi pemasaran yang baik agar produk yang dijual laku dipasaran. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang dalam hal ini adalah pembelajaran di dalam kelas juga membutuhkan sebuah strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi tersebut disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi yang ada dilapangan. Strategi pembelajaran inilah yang akan membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi tersebut dapat disesuaikan dengan pijakan yang diambil oleh guru.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka masalah mangenai Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apa pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik?
2.      Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik?
3.      Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan strategi tersebut?
4.      Apa saja langkah pelaksanaan strategi pembelajarannya?
5.      Bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajarannya?


C.    Tujuan Dan Manfaat
Setiap tulisan atau karya tulis yang bersifat ilmiah tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang sifatnya pengetahuan dalm bentuk ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan makalah ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah strategi pembelajaran, selain itu untuk menjelaskan pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, kelebihan dan kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah pelaksanaan strategi tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajarannya. Dari hal tersebut dapat diambil manfaat dari pembuatan makalah ini adalah dapat mengetahui pengertian strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa, kelebihan dan kekurangan strategi tersebut sehingga dapat menjadi dasar-dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi tersebut, bagaimana langkah pelaksanaan strategi tersebut dan bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajarannya, sehingga sebagai calon pendidik atau guru akan dapat menggunakan strategi ini dalam kegiatan pembelajaran.


















BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi  Pada Aktivitas Siswa
Pada mulanya, istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Namun strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang  berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk metode  strategi pembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Untuk dapat mengimplementasikan yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan tercapai secara optimal, ini yang dinamakan metode. Metode digunakan untuk merealisasikan rencana yang telah ditetapkan. Dengan demikian, satu strategi pembelajaran dapat digunakan beberapa metode. Istilah lain yang memiliki kemiripan dengan strategi adalah pendekatan atau approch. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses  yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karenanya strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa berarti suatuperencanaan yang  berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas siswa.Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa.Pertama, asumsi filosofis tentang pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkann manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial, maupun kedewasaan moral. Oleh karena itu, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah interaksi manusia, pembinaan dan pengembangan potensi manusia, berlangsung sepanjang hayat, kesesuaian dengan kemampuan dan tingkat perkembangan sisiwa, keseimbangan antara kebebasan subjek didikdan kewibaan guru, serta peningkatan kualitas hidup. Kedua, asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan, yaitu siswa bukanlah manusia ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalam tahap perkembangan. Setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda.
Anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif, dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya. Ketiga, asumsi tentang guru bahwa guru bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik dan memiliki kemampuan profesional dalam mengajar. Keempat, asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran yaitu bahwa proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem dan peristiwa belajar akan terjadi manakala sisiwa berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru.
B.     Konsep dan Tujuan Pembelajaran yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa (PBAS)
Pembelajaran berorientasi aktivitas siswa dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini menekankan kepada aktivitas sisiwa secara optimal, artinya pembelajaran menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya diam saja, tidak berarti memiliki kadar pembelajaran berorientasi aktivitas siswa yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Sebab, mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tidak bisa dikatakan memiliki kadar pembelajaran atau aktivitas yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti oleh aktivitas mental dan emosional.
Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa  juga menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Artinya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswapembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini  tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi olah sikap dan keterampilan, dan sebagainya.
C.    Peran guru dalam implementasi Pembelajaran yang Berorientasi pada AktivitasSiswa (PBAS)
Kekeliruan yang kerap muncul adalah adanya anggapan bahwa denganpembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa peran guru semakin berkurang. Anggapan semacam ini tentu saja tidak tepat, sebab walaupun pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan aktivitas siswa, tidak berarti mengakibatkan kurangnya peran dan tanggung jawab guru. Baik guru maupun siswa sama-sama harus berperan penuh, oleh karena peran mereka sama-sama sebagai subjek belajar. Adapun yang membedakannya hanya terletak pada tugas yang harus dikerjakan.  Dalam implementasi pembelajaran ini guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana memfasilitasi agar siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa menuntut guru untuk kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Dalam upaya itu ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru, antara lain :
Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Artinya, tujuan pembelajaran tidak semata-mata ditentukan oleh guru, akan tetapi diharapkan siswa pun terlibat dalam menentukan dan merumuskannya.
Menyusun tugas-tugas belajar bersama-sama. Artinya, tugas-tugas apa yang sebaiknya dikerjakan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, tidak hanya ditentukan guru tetapi juga siswa. Hal ini dilakukan untuk memupuk tanggung jawab siswa. Biasanya manakala siswa terlibat dalam menentukan jenis  tugas dan batas akhir penyelesaiannya, siswa akan lebih bertangguung jawab untuk mengerjakannya.
Memberikan informasi tentang kegiatan yang harus dilakukan. Dengan pemberitahuan rencana pembelajaran, maka siswa akan semakin paham apa yang harus dilakukan.
Memberi motivasi, mendorong siswa untuk belajar melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Membantu siswa dalam menarik kesimpulan. Dalam implementasi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa, guru tidak menyimpulkan sendiri pokok bahasan yang telah dipelajari.
Selain peran-peran diatas , masih banyak tugas yang menjadi tanggung jawab guru. Guru tidak hanya menempatkan diri sebagai sumber informasi, tetapi berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar.
D.    Penerapan Pembelajaran yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah, dan sebagainya. Keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung  seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada juga yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.
a.    Kadar pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa dilihat dari proses perencanaan
Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta pengalaman dan motivasi yang dimiliki sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kegiatan pembelajaran.
Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan media pembelajaran yang akan digunakan.
b.   Kadar pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa dilihat dari proses pembelajaran
Adanya keterlibatan siswa baik secara fisik, mental, emosinal maupun intelektual dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tingginya perhatian dan motivasi siswa untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
 Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif.
 Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia yang dianggap relevan dengan tujuan pembelajaran.
Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti menjawab dan mengajukan pertanyaan,berusaha memecahkan masalah selama pembelajaran berlangsung.
c.    Kadar pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ditinjau dari kegiatan evaluasi pembelajaran
            Adanya keteribatan siswa untuk menggevaluasi sendiri hasil pembelajaran yang telah dilakukannya.
            Keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan semacam tes dan tugas-tugas tertentu.
E.     Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran yang Berorientasi pada Siswa (PBAS)
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
a.       Guru
Dalam proses pembelajaran dalam kelas, guru merupakan ujung tombak yang menentukan keberhasilan penerapan PBAS, karena guru orang yang berhadapan langsung dengan sisiwa. Ada beberapa hal yang memengaruhi keberhasilan PBAS dipandang dari sudut guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman belajar mengajar.
b.      Kemampuan guru
Kemampuan guru merupakan faktor pertama yang dapat memengaruhi keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan PBAS. Guru yang memeiliki kemampuan yang tinggi akan bersikap kreatif dan inovatif yang selamanya akan mencoba dan mencoba menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik untuk membelajarkan sisiwa.
Kemampuan guru itu bukan hanya dalam tataran desain perencanaan pembelajaran. Dalam aspek perencanaan misalnya, guru dituntut untuk mampu mendesain perencanaan yang memungkinkan secara terbuka siswa dapat belajar sesuai minat dan bakatnya, seperti kemampuan menyusun dan menyajikan materi atau pengalaman belajar siswa, kemampuan untuk merancang desain pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, kemampuan menentukan dan memanfaatkan media dan sumber belajar, serta kemampuan menentukan alat evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran.
c.       Sikap profesional guru
Sikap profesional guru berhubungan dengan motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Guru yang profesional selamanya akan berusaha untuuk mencapai hasil yang optimal. Ia tidak akan merasa puas dengan hasil yang telah dicapai. Oleh karena itu, ia akan selalu belajar untuk menembah wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kemampuan keterampilannya, misalnya dengan melacak berbagai sumber belajar melalui kegiatan membaca, mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah seperti  seminar, diskusi, simposium dan lain-lain. Selain itu dapat juga melacak informasi dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi seperti televisi, radio, komputer dan internet. Penerapan PBAS sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa secara penuhdalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, akan sangat dipengaruhi oleh tingkat profesional guru. PBAS tidak akan berhasil diimplementasikan oleh guru yang memiliki motivasi rendah.
F.     Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi Pada Aktivitas Peserta Didik Penerapannya Dalam Kegiatan Pembelajaran
Strategi pembelajaran sebagai suatu metode untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam penggunaannya tidak selalu cocok dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Oleh karenanya strategi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa.
G.    Kelebihan Penggunaan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.      Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, yaitu bahwa ada keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional juga aktivitas intelektual. Dengan tujuan untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang.
2.      Siswa berperan sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan yang harus dijejali dengan berbagai informasi, melainkan siswa tersebut mengolah informasi tersebut dan mengaplikasikannya atau menghubungkannya dengan kehidupan.Sehingga melalui pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa ini siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Dan menjadikan siswa adalah subjek yang memiliki potensi untuk dapat dikembangkan.
3.      Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa guru dan siswa sama-sama berperan sebagai subjek belajar yang membedakan hanyalah tugasnya masing-masing.
4.      Kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan efisien karena siswa berpartisipasi dalam kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dan pengambilan kesimpulan.
H.    Kekurangan Penggunaan Strategi Pembelajaran Yang Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.      Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa aktif dan tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran hanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. Karena keaktifan siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya. Namun ada hal yang tidak dapat diamati seperti kegiatan mendengarkan dan menyimak.
2.      Keberhasilan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa sangat tergantung kepada apa yang dimiliki oleh guru seperti kemampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru. Karena hal-hal tersebut yang sangat menentukan bagaimana guru bisa menjalankan perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga guru dapat memfasilitasi siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal yang harus dimiliki oleh guru tersebut dapat dipastikan proses kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.
I.       Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kberfikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga semestinya berpikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat terwujud secara efektif dan efisien. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran itu cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Oleh karenanya dalam pemilihan strategi pembelajaran terdapat prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemilihan strategi pembelajaran, adalah sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa,mestilah harus diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karenanya keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi  yang harus digunakan guru.
Strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik sangat cocok digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan pemecahan masalah, contohnya seperti kegiatan diskusi.
2.   Aktivitas
Srategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas peserta didik ini baik untuk digunakan karena dasar pertimbangan prinsip aktivitas karena kegiatan belajar itu bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
3.   Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan diartikan sebagai perencanaan yang  berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang termasuk metode. 
Strategipembelajaran juga disusun untuk mencapai tujuan tertentu.  Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa tersebut, peserta didik menjadi subjek pembelajaran karena yang menjadi sasaran pembelajaran adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran. Partisipasi atau aktivitas siswa tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Aktivitas siswa yang dimaksud bukan hanya aktivitas fisik, mental, namun juga termasuk aktivitas emosional dan intelektual sehingga aktivitas siswa tersebut adalah secara optimal.
Hal tersebut juga dikarenakan untuk mendapatkan hasil yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor)
B.     Kritik Dan Saran
Demikianlah penampilan dari makalah kami, semoga makalah yang kami tampilkan pada hari ini bermanfaat bagi kita semua baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain aimin yarabbal’alamin kami akhiri dengan mengucap kalimat yang mulia wallahulmuwaffiq ila aqwa mitthoriq wasslamu’alaikum warohmatullahi wabarkaatuh.





DAFTAR PUSTAKA

·         Purwati, Siti. 2010. Pengertian Strategi Pembelajaran.
·         http://ilmu agama buddha. byethost12. Com /berita-124-pengertian-strategi-pembelajaran. Htm. Dikutip pada Jumat, 25 Maret 2011.
·         Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
·         2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
·         Suherman, Erman. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi siswa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar