Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH KERANGKA BERFIKIR STAI SMQ BANGKO MERANGIN

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat alloh SWT. Karna dengan kerja sama antara kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang kami ambil rujukan dengan ilmu Usul piqh semoga nantinya makalah yang kami papar kan dihadapan audien semua berguna untuk kita semua, khususnya buat pemakalah sendiri.

Sholawat dan salam juga tak henti-hentinya kita kirimkan buat junjungan alam ya’ni rosululloh SAW. Karna yang kita tau beliau sebagai penyelamat bagi kita, sehingga kita dapat melihat indahnya alam ini yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan, sholawat nya yang berlapas:
اَلَّلهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْوَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ





















DAFTAR ISI

DALAM JUDUL …………………………………………….………………...!
DAPTAR ISI………………………...………………………..……………......!!

AB.I. PENDAHULUAN…………………………….………..……………….!!!
a.       Ilmu kalam……………………………………………………………...1
b.      Ilmu  Filsapat…………………………………………………………...2
c.       Ilmu tasawuf…………………………………………………………....3

AB.II. PEMBAHASAN……………………………….….……………………4
a.       Keterkaitan antara ilmu kalam dengan ilmu taswuf……......................5
b.      Keterkaitan antara ilmu taswuf dengan filsapat………………………..6
c.       Titik persamaan antara ilmu tauhid, filsafat dan tasawuf.....................7
d.      Titik perbedaan antara ilmu kalam,tasawuf dan filsafat……………....8

AB.III. PENUTUP……………………………………..……..………………..9
Kesimpulan………………………………………….………………...10
Kritik dan saran.……………………………………….......................11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………12







BAB I
PENDAHULUAN


Ø  Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
a.       Ilmu Kalam
Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan kalam ini biasanya mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah.
b.      Ilmu Filsafat
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang ingin mencari kebenaran yang penuh dengan tanda tanya bagaimana sesuatu itu bisa terjadi?apa yang menyebabkan sesuatu itu terjadi dengan menggunakan metode logika atau akal.
c.       Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana orang Islam dapat sedekat mungkin dengan Alloh agar memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan bahwa seseorang betul-betul berada di hadirat Tuhan. Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang tertarik kepada pengetahuan batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan suatu jalan atau praktik ke arah kesadaran dan pencerahan batin.





BAB II
PEMBAHASAN


A.    Keterkaitan antara Ilmu Kalam dan Tasawuf
Keterkaitan Ilmu Kalam dengan Tasawuf dari segi pembicaraan materi
yang ada pada ilmu kalam.Pembicaraan materi yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak menyentuh dzaug (rasa rohaniah). Sebagai contoh, ilmu tauhid menerangkan bahwa Allah bersifat Sama’ (mendengar), bashar (melihat), Kalam (berbicara), Iradah (bekemauan), Qudrah (kuasa), Hayat (hidup), dan sebagainya. Namun, ilmu kalam atau ilmu tauhid tidak menjelaskan bagaimanakah seorang hamba dapat merasakan perasaan bahwa Allah mendengar dan melihat; Bagaimana pula perasaan hati seorang ketika membaca Al-Qur’an; dan bagaimana seseorang merasa bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan pengaruh dari Qudrah (kekuasaan) Allah?.
Pertanyaan-pertanyaan di atas sulit terjawab bila hanya melandaskan diri pada ilmu tauhid atau ilmu kalam. Ilmu yang membicarakan penghayatan samai pada penanaman kejiwaan manusia adalah Ilmu Tasawuf. Disiplin inilah yang membahasa bagaimana merasakan nilai-nilai akidah dengan memperhatikan bahwa persoalan tadzwwuq (bagaimana merasakan) tidak saja termasuk dalam lingkup hal yang sunah atau dianjurkan tetapi termasuk hal yang diwajibkan.
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Penghayatan yang mendalam melalui hati (dzauq dan wijdan) terhadap ilmu tauhid atau ilmu kalam menjadikan ilmu tasawuf lebih terhayati atau teraplikasikan dalam perilaku. Dengan demikian, ilmu tasawuf merupakan penyempurnaan ilmu tauhid jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu tauhid. Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu, jika timbul suatu aliran yang bertentangan dengan akidah, atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-Sunah, hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan. Jika bertentangan atau tidak pernah diriwayatkan dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah, atau belum pernah diriwayatkan oleh ulama-ulama salaf, maka hal itu harus ditolak.
Selain itu, ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pemberi kesadaan rohaniyah dalam perdebatan kalam,. Sebagaimana disebutkan bahwa ilmu kalam dalam dunia Islam cenderung menjadi sebuah ilmu yang mengandung muatan rasional dan muatan naqliyah. Jika tidak diimbangi oleh kesadaran rohaniah,. Ilmu kalam dapat bergerak ke arah yang lebih liberal dan bebas. Disinilah ilmu tasawuf berfungsi memberi muatan rohaniah sehingga ilmu kalam tidak dikesani sebagai dialektika keislaman belaka, yang kering dari kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qalbiyah(hati).
ü  Bagaimanapun amalan-amalan tasawuf mempunyai pengaruh yang besar dalam ketauhidan. Jika rasa sabar tidak ada, misalnya, muncullah kekufuran.
ü  Begitu juga ilmu tauhid dapat memberi kontribusi kepada tasawuf. Sebagai contoh, jika cahaya tauhid telah lenyap, akan timbullah penyakit –penyakit qalbu, seperti ujub, congkak, riya’, dengki, hasud, dan sombong.
ü  Jika manusia sadar bahwa Allah-lah yang memberi, niscaya rasa hasud dan dengki akasirna. Kalau saja dia tahu kedudukan penghambaan diri, niscaya tidak memiliki rasa sombong dan membanggakan diri. Dari sinilah dapat dilihat bahwa ilmu tauhid merupakan jenjang pertama dalam pendakian menuju Allah.

B.     Keterkaitan Ilmu Tasawuf dengan Filsafat
Ilmu tasawuf berkembang didunia Islam tidak dapat dinafikan dari sumbangan pemikiran kefilsafatan. Ini dapat dilihat, misalnya, dalam kajian-kajian tasawuf yang berbicara tentang jiwa. Secara jujur harus diakui bahwa terminologi jiwa dan roh itu sendiri sesungguhnya terminologi yang banyak dikaji dalam pemikiran-pemikiran filsafat. Sederetan intelektual muslim ternama juga banyak mengkaji tentang jiwa dan roh.
Kajian-kajian mereka tentang jiwa dalam pendekatan kefilsafatan ternyata telah banyak memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi kesempurnaan kajian tasawuf dalam dunia Islam. Pemahaman tentang jiwa dan roh itu sendiri menjadi hal yang esensial dalam tasawuf. Kajian –kajian kefilsafatan tentang jiwa dan roh kemudian banyak dikembangkan dalam tasawuf. Namun, perlu juga dicatat bahwa istilah yang lebih banyak dikembangkan dalam tasawuf adalah istilah qalb (hati). Istilah qalb ini memang lebih spesifik dikembangkan dalam tasawuf. Namun, tidak berarti bahwa istilah qalb tidak berpengaruh dengan roh dan jiwa.

C.     Titik Persamaan Antara Ilmu Tauhid, Filsafat dan Tasawuf
Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping masalah alam, manusia dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu objek kajian tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya. Jadi dilihat dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas tentang masalah yang berkaitan dengan ketuhanan. Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
Filsafat dengan wataknya sendiri pula, berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia atau tentang Tuhan. Sementara itu Tasawuf dengan metodenya yang tipikal berusah menghampiri kebenaran yang berkaitan dengan kebenaran spiritual menuju Tuhan.
D.    Titik Perbedaan antara Ilmu Kalam, Tasawuf dan filsafat.
Perbedaan diantara ketiga Ilmu tersebut terletak pada aspek metodologinyaIlmu kalam, sebagai ilmu yang menggunakan logika disampingargumentasi-argumentasi naqliyah berfungsi untuk empertahankan keyakinan ajaran agama, yang sangat tampak nilai apologinya. Ilmu Kalam berisi keyakinan-keyakinan kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional, sebagian ilmuan berpendapat bahwa ilmu ini keyakinan-keyakinan kebenaran agama, praktek dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan pendekatan rasiona. Sementara itu filsafat adalah sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional, metode yang digunakanpun adalah metode rasional. Filsafatmenghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi secara radikal(mengakar) dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam); tidak merasa terikat oleh iketan apapun, kecuali oleh ikatan tanganya sendiri bernama logika.
Adapun ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai sebuah ilmu yang prosesnya diperoleh oleh rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat subyektif, yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Itulah sebabnya bahasa tasawuf tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio, hal ini karena pengalaman rasa sangat sulit dibahasakan.
Pengalaman rasa lebih mudah dirasakan langsung oleh orang yang ingin memperoleh kebenarannya dan mudah digambarkan dengan bahasa lambang, sehingga sangat dapat diinterpretasikan (ditafsirkan) bermacam-macam.


BAB III
KESIMPULAN



A.    Kesimpulan.
Dalam Ilmu kalam terdapat 2 kerangka berfikir ilmu kalam :
Ø  Metode Berfikir Rasional
Ø  Metode Berfikir Tradisional
Ø  Kedua metode ini sama-sama menggunakan Alquran untuk mnjelaskan dan mempertegas sesuatu yamg menjadi objek pemikiran, ada yang menggunakan ayat-ayat dzanni, dan ada juga yang menggunakan ayat-ayat qathi.

ü  Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf adalah ilmu yang memiliki hubungan yang erat, baik dalam persamaan dalam objek kajian, perbedaan dalam pemikiran, serta titik singgung antara ketiganya. Dengan ada ketiganya semua persoalan yang berada dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih dinamis.
ü  Ilmu tasawuf merupakan penyempurnaan ilmu tauhid jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu tauhid.
Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf berkembang didunia Islam tidak dapat dinafikan dari sumbangan pemikiran kefilsafatan.
B.     Kritik dan saran
Dari pembahasan yang kami paparkan mungkin ada terdapat kesalahan dan kehilapan penulis, untuk itu penulis mohon ma’af yang sebesar-besarnya, dan selanjutnya mungkin ada diantara audien sekalaian yang menyangga atau kritikan yang sipatnya membangun dari pembahasan makalah ini sendiri.
DAFTAR PUSTAKA


*      DR.Abdul Rozak & DR.Rosihan Awal, Ilmu Kalam
*      DR. Abdul Rojak. Imu Kalam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar