MAKALAH
PENDIDIKAN AHKLAK
PERBEDAAN AKHLAK MAHMUDAH DAN MAZMUMAH
MACAM AHKLAK MAHMUDAH
DOSEN PENGAMPU: Rika Ariayani,M,Pd.I.
Di Susun
O
L
E
H
LUKMAN HAKIM
NIM:T.PAI.I.2013.062
SISKA
NIM:T,PAI.I.2013.0
HINDUN
NIM:T,PAI.I.2013.0
ZULFA
NIM:T.PAI.I.2013.0
Lokal: III B
Jurusan:tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akhlak yang baik adalah segala tingkah laku yang
terpuji (mahmudah) juga bisa dinamakan fadhilah (kelebihan). Al-Ghazali menggunkan
perkataan munjiyat yang berarti segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau
kejayaan. Akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik. Sebagai
contoh, dalam berusaha manusia harus menunjukan tingkah laku yang baik, tidak
bermalas-malasan, tidak menunggu tetapi segera mengambil keputusan. Dalam
mencari rizki juga demikian, harus menunjukan akhlak yang baik. Di samping akhlak
terpuji (mahmudah) ada juga akhlak tercela (mazmumah), yaitu segala tingkah
laku yang tidak terpuji.
Untuk mengetahui lebih
dalam tentang pengertian akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah sertah
macam-macamnya, akan dibahas dan dijelaskan pada pembahasan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian
akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah...............
b. perbedaan ahklak mahmudah dan mazmumah.............
c. Macam-macam akhlak
mahmudah dan akhlak mazmumah..........
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Akhlak Mahmudah
dan Akhlak Mazmumah
1. Pengertian akhlak
mahmudah{terpuji}
“Baik” dalam bahsa arab
disebut “khair”, dalam bahasa inggris disebut “good”. Dari beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh
pengertian “baik” sebagai berikut :
a) Baik berarti sesuatu yang telah
mencapai kesempurnaan.
b) Baik berarti yang menimbulkan rasa
keharuan dalam keputusan, kesenangan persesuaian, dst.
c) Baik berarti sesuatu yang
mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang diharapkan dan member keputusan.
d) Sesuatu
yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member perasaan senang atau
bahagia, bila ia dihargai secara positif Jadi, akhlakul karimah berarti
tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang
kepada Allah.
Akhlakul karimah dilahirkan
berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini
dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling
tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata
teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang
keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang
sewajarnya.atau ada juga yang lain sebegai berikut:
*Akhlak mahmudah (terpuji) adalah perbuatan yang
dibenarkan oleh agama (Allah dan RasulNya). Contohnya : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana,
rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,
tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung
jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana’ah, dan
tawakal, ber-tauhiid, ikhlaas, khauf, taubat, ikhtiyaar, shabar, syukur,
tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif,
akhlak dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan menerima tamu, adil,
rida, amal salih, persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja, serta pengenalan tentang tasawuf.1}[1]
1.
Contoh-Contoh Akhlak Mahmudah.
Dalam
pembahasan ini kami akan menjabarkan akhlak mahmudah yang
meliputi
ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan amanah.
a.
Ikhlas.
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut
al-Qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari
pengaruh-pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas
dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya kepada
Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal itu
kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku
yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari kalangan
hamba-hamba-Ku.”
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan
dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai
kebaikan lahir-bathin dan dunia-akhirat, bersih dari sifat kerendahan dan
mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.
b.
Amanah.
Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah (titipan)
sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkankan
kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT: artinya “Sesungguhnya
Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-titipan kepada yang
memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia agar menghukumi dengan adil…”
(QS 4:58).
Dalam ayat
lainnya, Allah juga berfirman:
artinya“Sesungguhnya
Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka mereka
semua enggan memikulnya karena mereka khawatir akan mengkhianatinya, maka
dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan
bodoh…” (QS. 33:72).
c. Adil.
Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada
tempatnya. Adil juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat
sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil
terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara. Nabi Saw
bersabda,
“Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada
Allah ketika bersendiriaan dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka
dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang
membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang
dengan dirinya sendiri.” (HR. AbuSyeikh).
d. Bersyukur.
Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah
mengakui adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian
nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah : Menggunakan
nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang dicintainya. Lawannya syukur
adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak memanfaatkan nikmat tersebut, atau
menggunakannya pada hal-hal yang dibenci oleh Allah SWT.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika
hidup yang murni, ia merangkumi banyak aspek antaranya :
1.
Akhlak Terhadap Diri Sendiri, seperti menjaga
kesihatan diri, membersih jiwa daripada akhlak yang buruk dan keji serta tidak
melakukan perkara-perkara maksiat.
2.
Akhlak Terhadap Keluarga, seperti pergaulan dan
komunikasi yang baik antara suami isteri, berbuat baik kepada kedua ibu bapa,
menghormati yang lebih tua dan mengasihi orang-orang muda daripada kita.
3. Akhlak Terhadap Masyarakat, seperti sentiasa menjaga amanah,
menepati janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
2. Pengertian
akhlak mazmumah{tercela}
Akhalak
mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang
cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun
pengertian “buruk” sebagai berikut:
a) Rusak atau
tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.
b) Perbuuatan
yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.
c) Segala yang tercela, lawan baik,
lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma atau
agama, adat istiadat, dan masyarakat yang berlaku.ada juga lain sebagai
berikut:
*Akhlak Mazmumah
(tercela) adalah perbuatan yang tidak dibenarkan oleh agama (Allah dan
RasulNya). Contohnya : hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong,
malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir,
serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad, kufur, syirik, riya,
nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah, aniaya dan diskriminasi, perbuatan
dosa besar (seperti mabuk-mabukan, berjudi, zina, mencuri, mengkonsumsi
narkoba), israaf, tabdzir.
Contoh Sifat Mazmumah (Tercela)
yaitu:
1.
Penyakit hati antara lain disebabkan
karena ada perasaan iri:
Iri adalah
sikap kurang senang melihat orang lain mendapat kebaikan atau keberuntungan. Sikap
ini kemudian menimbulkan prilaku yang tidak baik terhadap orang lain, misalnya
sikap tidak senang, sikap tidak ramah terhadap orang yang kepadanya kita iri
atau menyebarkan isu-isu yang tidak baik. Jika perasaan ini dibiarkan tumbuh
didalam hati, maka akan muncul perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan
sampai pembunuhan, seperti yang terjadi pada kisah Qabil dan Habil.
2.
Penyakit hati disebabkan karena
perasaan dengki.
Dengki
artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan berusaha
agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta
merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini berkaitan
dengan sifat iri. Hanya saja sifat dengki sudah dalam bentuk perbuatan yang
berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama baik orang
lain.
3.
Hasud.
Hasud adalah
sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap sesama. Menghasud adalah
tindakan yang jahat dan menyesatkan, karena mencemarkan nama baik dan
merendahkan derajat seseorang dan juga karena mempublikasikan hal-hal jelek
yang sebenarnya harus ditutupi. Saudaraku (sidang pembaca) tahukah antum, bahwa
iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada mulanya iri yaitu
perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian,
jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit
kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih buruk
lagi, yaitu hasud.
Dalam konteks pembahasan Akhlak itu, maka akhlak dapat di bagi kepada 3 (tiga)
bagian yaitu :
1. Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak
kepada Allah adalah perbuatan hambaNya terhadap Allah SWT.
2. Akhlak kepada MakhlukNya
Akhlak
kepada MakhlukNya adalah perbuatan hambaNya terhadap makhluk Allah, seperti
Malaikat, Jin, Manusia, dan Hewan.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Akhlak
kepada lingkungan adalah perbuatan hambaNya terhadap lingkungan (semesta alam),
seperti : tumbuh-tumbuhan, air (laut, sungai, danau), gunung, dan sebagainya.
B. Perbedaan ahklak mahmudah dan mazmumah
1. Ahkalak mahmudah banyak mengarahkan kepada kebaikan.
*Akhlak
yang mulia, menurut Imam Ghazali ada 4 perkara; yaitu bijaksana, memelihara
diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan kekuatan hawa nafsu)
dan bersifat adil. Jelasnya, ia merangkumi sifat-sifat seperti berbakti pada
keluarga dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahim, berani
mempertahankan agama, senantiasa bersyukur dan berterima kasih, sabar dan rida
dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.2}[2]
*Masyarakat dan bangsa yang memiliki akhlak mulia
adalah penggerak ke arah pembinaan tamadun dan kejayaan yang diridai oleh Allah
Subhanahu Wataala. Seperti kata pepatah seorang penyair Mesir, Syauqi Bei: "Hanya
saja bangsa itu kekal selama berakhlak. Bila akhlaknya telah lenyap, maka lenyap
pulalah bangsa itu".
*Akhlak
yang mulia yaitu akhlak yang diridai oleh Allah SWT, akhlak yang baik itu dapat
diwujudkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan mematuhi
segala perintahnya dan meninggalkan semua larangannya, mengikuti ajaran-ajaran
dari sunnah Rasulullah, mencegah diri kita untuk mendekati yang ma’ruf dan
menjauhi yang munkar, seperti firman Allah dalam surat Al-Imran 110 yang
artinya “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, menuju kepada yang
makruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah”
2. Ahklak mazmumah banyak mengarahkan kepada keburukan.
Akhlak
yang buruk itu berasal dari penyakit hati yang keji seperti iri hati, ujub,
dengki, sombong, nifaq (munafik), hasud, suudzaan (berprasangka buruk), dan penyakit-penyakit
hati yang lainnya, akhlak yang buruk dapat mengakibatkan berbagai macam
kerusakan baik bagi orang itu sendiri, orang lain yang di sekitarnya maupun
kerusakan lingkungan sekitarnya sebagai contohnya yakni kegagalan dalam
membentuk masyarakat yang berakhlak mulia samalah seperti mengakibatkan
kehancuran pada bumi ini, sebagai mana firman Allah Subhanahu Wataala dalam
Surat Ar-Ruum ayat 41 yang berbunyi:
3. tygsß ßŠ$|¡xÿø9$#
’Îû
ÎhŽy9ø9$#
Ìóst7ø9$#ur
$yJÎ
ôMt6|¡x.
“ω÷ƒr&
Ĩ$¨Z9$#
Nßgs)ƒÉ‹ã‹Ï9
uÙ÷èt
“Ï%©!$#
(#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9
tbqãèÅ_ötƒ
ÇÍÊÈ
Artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (Q.S. Ar-Ruum: 41).
C.Macam-Macam Akhlak Mahmudah
dan Akhlak Mazmumah
1. Macam-macam akhlak
mahmudah
a) Bersifat
baik
b) Bersifat
benar .Benar ialah memberitahukan (menyatakan) sesuatu
yang sesuai dengan apa-apa yang terjadi.
c) Bersifat
amanah.Amanah ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan
atau kejujuran.
d) Bersifat
adil.Sesuatu bisa dikatakan adil apabila seseorang
mengambil
haknya dengan cara yang benar atau memerikan hak orang
lain tanpa mengurangi haknya.
e) Bersifat kasih saying.Pada dasarnya sifat kasih sayang (ar-rahman) adalah
fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang lingkup ar-rahman
dapat diutarakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:
Ø
Kasih sayang dalam lingkungan
keluarga
Ø
Kasih sayang dalam
lingkungan tetangga dan masyarakat
Ø
Kasih sayang dalam
lingkungan bangsa
Ø
Kasih sayang dalam
lingkungan keagamaa
f) Bersifat hormat.Hormat (al-iqtishad) ialah mengguanakan segala sesuatu
yang tersedia berupa harta benda, waktu, dan tenaga
menurut ukuran keperluan. Mengambil jalan
tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan.3}[3]
g) Bersifat berani.Berani bukanlah semata-mata
berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat
menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.
h)Bersifat
kuat.Kuat termasuk dalam rangkaian fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan
pribadi manusia yang meliputi kekuatan fisik dan jasmani, kekuatan jiwa dan
akal.
i)Bersifat malu.Malu adalah malu terhadap
Allah dan malu kepada dirinya sendiri apabila melanggar peraturan=peraturan
Allah.DLL
D. Macam-macam akhlak
mazmumah
a) Sifat dengki.Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh
perasaan marah karena sesuatu
yang amat sangat kepada kekurangan orng
lain.
b) Sifat iri hati. cemburu dengan keberuntungan
orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat
nikmat dan kebahagiaan.dll
BAB III
PENUTUP
A. Keimpulan
Akhlakul karimah adalah
tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang
kepada Allah. Di antaranya yaitu ikhlas, sabar, istiqamah, dll.
Akhalak mazmumah ialah
perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia yang cenderung
melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Di antaranya yaitu
sombong, iri hati, su’udhon, dll.
B. Kritik dan
Saran
Demikian makalah yang
dapat kami sampaikan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kelompok
kami dan semua kalangan. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kami mengharapkan kritik, saran dari pembaca guna
pengembangan lebih lanjut makalah ini.lebih dan
kurang kami mohon ma’af wallahul muwafik ila akwaminthorik assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarkaatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Anwar, Rosihon, M. Ag.,
2010, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustakaa
Setia.
Ø Yasyin, Sulchan, 1997, Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya:
Amanah.
Ø Hamka, Prof. Dr., 1980, Tasawuf,
Perkembangan dan Pemurniannya,
Jakarta: Yayasan Nurul Islam
Ø Abuddin
Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Ø Amin, Ahmad,
Etika (Ilmu Akhlak), (Terj), Farid M’aruf, dari judul asli al-Akhlak,
Jakarta:Bulang Bintang, 1983
Tidak ada komentar:
Posting Komentar