Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH TENTANG FIEL MUKTAL SULIS LUKMAN

BAB II
PENJELASAN

A.Pengertian fi’el mu’tal.
 Fi’il mu’tal adalah fi’il yang salah satu huruf asalnya berupa huruf ‘ilat (و,ا,ي)  sebagaimana yang dikatakan dalam kitab Al-Kailani .

المعْتَلُّ هُوَ مَا اَحَدُ اُصُوْلِهِ حَرْفُ عِلّةٍ وَهِيَ اْلوَاوُ وَ الاَلِفُ وَاْليَاءُ
B. Macam-macam Fi’il Mu’tal.
1.Fi’il mu’tal dibagi menjadi tujuh macam yaitu :
Mu’tal Fa ) ( المعْتَلُ اْلفَاْءُ yaitu fi’il yang mana pada fa fi’ilnya saja berupa huruf ‘ilat seperti (وَعَدَ (atau bisa disebut bina Mitsal ( المِثَاْلْ ) disebut Bina Mistal karena menyerupai fi’il syahih dalam penggunaan harakat. Contoh : (وَعَدَ – وُعِدَ , يَسَرَ – يُسِرَ) sama seperti kita mengatakan (نَصَرَ-  نُصِرَ  )
2.Mu’tal ‘Ain (المُعْتَلْ اْلعَيْنْ ) yaitu fi’il yang ada huruf ‘ilat pada ‘ain fi’ilnya(و,ا,ي)
atau bisa di sebut ajwab ( اَلْأَجْوَاْف ) dikarenakan tidak adanya huruf shohih ditengah lafazh( pada ‘ain fi’il) atau kerna tidak menggunakan harokat pada’ain fi’ilnya. 
Contoh : بَاْعَ , صَاْنَ Asalnya بَيَعَ,صَوَنَ 
3.Mu’tal Lam(المعْتَلُ اْلَّامْ  )yaitu fi’il yang mana pada lam fi’ilnya berupa huruf ‘ilat       ( ا,و,ي)
Contoh :, رَمَى    غَزَا  asalnya غَزَوَ,رَمَيَ Atau biasa disebut Naqis ( النَّاْقِصْ ) karena huruf pada fi’il tersebut menjadi kurang ketika jazam atau karena kurangnya harakat ketika rafa’ sebagaimana contoh di atas. Dan bisa juga disebut dzul arba’ah ( ذُوْ اْلاَرْبَعَةِ ) karena keadaan fi’il madhinya menjadi empat huruf bersama domir.  Contoh : غَزَوْتُ , رَمَيْتُ  
Mu’tal ‘Ain dan Lam yaitu fi’il yang ‘Ain dan lam fi’ilnya berupa huruf ’ilat atau bisa juga disebut Lafif Maqrun ( اللَفِيْفُ اْلمقْرُوْن ) dikarenakan berkumpulnya dua huruf ‘ilat yang bergandengan.
Contoh : شَوَى- يَشْوِيْ , قَوِيَ- يَقْوَى  
Mu’tal Fa dan Lam yaitu fi’il yang terdapat huruf ‘ilat pada fa fi’il dan lam fi’ilnya. Atau biasa disebut lafif mafruq ( اَلْمَفْرُوْقُ )  Dikarenakan berkumpulnya dua huruf ‘ilat dalam keadaan terpisah. Contoh : وَقَى -  يَقِيْ , وَفَى - يَفِيْ 
Adapun adanya perubahan penggantian huruf diatas seperti  صَوَنَ menjadi صَاْنَ kerna berdasarkan Kaidah I’lal : (Apabila huruf ‘ilat berharokat fathah dan terletak setelah huruf yang berharokat maka huruf tersebut harus diganti dengan alif .) 

C.Pembagian Fi’el Mu’tal
1- Mu’tal Mitsal : Fiil yang huruf illatnya di awal. Contoh : وَعَدَ- يَعِد                 
2- Mu’tal Ajwaf : Fiil yang huruf illatnya ditengah. Mu’tal ajwaf terbagi 3.
a. huruf illatnya berupa wawu ( و).Contoh : {كَانَ- يَكُونُ}
b. huruf illatnya berupa ya (ي ). Contoh : {سَارَ- يَسِيْرُ }
c. huruf illatnya berupa alif (ا). Contoh : {نَامَ -يَنَامُ}
3- Mu’tal Naqhis: Fiil yang huruf illatnya diakhir kata.  Mu’tal Naqhis terbagi 3:
a. huruf illatnya berupa wawu (و ).Contoh : {غَزَى – يَغْزُو}
b. huruf illatnya berupa ya ( ي). Contoh : {رَمَى – يَرْمِي}
c. huruf illatnya berupa alif (ا). Contoh : {رَضِيَ – يَرْضَى}
D. Tanda I'rob Kalimat Fi'il Mu'tal
وَأَيُّ فِعْــلٍ آخِرٌ مِنْهُ أَلِفْ ¤ أوْ وَاوٌ أوْ يَاءٌ فَمُعْتَلاًّ عُرِفْ
Setiap Kalimah Fi’il yang akhirnya huruf illat Alif , Wau atau Ya’, maka dinamakan Fi’il Mu’tal.
فَالأَلِفَ انْوِ فِيْهِ غَيْرَ الْجَزْمِ ¤ وَأَبْـــدِ نَصْبَ مَا كَيَدْعُو يَرْمِي
Kira-kirakanlah! I’rab untuk Kalimah Fi’il yang berakhiran Alif pada selain Jazmnya. Dan Zhohirkanlah! tanda nashab untuk Kalimah Fi’il yang seperti يَدْعُو (Berakhiran huruf Wau) dan يَرْمِي (Berakhiran huruf Ya’)…
والرَّفعَ فِيْهِمَا انْوِ وَاحْذِفْ جَازِمَا ¤ ثَــلاَثَـــهُنَّ تَقـْـــضِ حُكمَــا لازِمَــــا
dan kira-kirakanlah! tanda Rofa’ untuk kedua lafadz (يَدْعُو dan يَرْمِي ). Buanglah (huruf-huruf illat itu) dimana engkau sebagai orang yang menjazmkan ketiga Kalimah Fi’il Mu’tal tsb, maka berarti engkau memutuskan dengan Hukum yang pasti.
Disebutkan dalam bait-bait ini tentang kalimah yang mu’tal bagian kedua. Yaitu kalimah Mu’tal untuk kata kerja/kalimah Fi’il. Adalah pembahasan terakhir dari kitab Alfiyah Bab Mu’rab dan Mabni. Merupakan bagian ketujuh dari tanda-tanda irab niyabah atau irab pengganti asal.
Pengertian kalimah Fi’il Mu’tal adalah: setiap kalimah Fi’il yang berakhiran huruf wau setelah harakat dhammah, atau berakhiran huruf ya’ setelah harakat kasrah, atau berakhiran alif setelah harakat fathah. Maksud dari kalimah Fi’il dalam hal ini adalah Fi’il Mudhari’. Sebab asal pembahasan mengenai kalimah Mu’rab.
E. Tanda I’rab Fi’il Mu’tal:
(1). Mu’tal Alif:
Rafadengan Dhammah yang dikira-kira atas alif, dicegah i’rab zhahirnya karena udzur, contoh:
الْمُتَّقِيْ يَخْشَى رَبَّهُ
Orang yang bertaqwa adalah dia yang takut kepada Tuhannya.
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Nashab dengan fathah yang dikira-kira atas alif. contoh:
لَنْ يَرْضَى الْعَاقِلُ بِاْلأَذَى
seorang yang berakal tidak akan rela disakiti.
وَمَا كُنْتَ تَرْجُو أَنْ يُلْقََى إِلَيْكَ الْكِتَابُ إلاَّ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ
Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu
Jazm dengan membuang huruf Illah Alif, dan harakat Fathah adalah sebagai buktinya. contoh:
الْعَاصِيْ لَمْ يَخْشَ رَبَّهُ
Orang yang suka maksiat adalah dia yang tidak takut kepada Tuhannya.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi
(2). Mu’tal Wau:
Rafa‘ dengan dikira-kira atas wau, dicegah i’rab zhahirnya karena berat. contoh:
الْمُوَحِّدُ لاَ يَدْعُوْ إلاَّ اللهَ
Seorang yang meyakini keesaan Allah, dia tidak menyeru kecuali kepada-Nya.
هُنَالِكَ تَبْلُو كُلُّ نَفْسٍ مَا أَسْلَفَتْ
Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu
Nashab dengan harakat Fathah zhahir atas wau, karena paling ringnnya harakat. contoh:
لَنْ يَسْمُوَ أَحَدٌ إلاَّ بِأَدَبِهِ
seseorang tidak akan dipandang kecuali dengan budi perkertinya.
لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا
kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia
Jazm dengan membuang huruf Illah Wau, dan harakat Dammah adalah sebagai buktinya. contoh:
لا تَدعُ على أولادك
Jangan.. berdo’a jelek untuk anak-anakmu…!
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ
Maka biarlah dia memanggil golongannya.
 (3). Mu’tal Ya’:
Rafa: ‘ dengan Dhammah yang dikira-kira atas Ya’, dicegah i’rab zhahirnya karena berat, contoh
أَنْتَ تُرَبِّيْ أَوْلاَدَكَ عَلَى الْفَضِيْلَةِ
Kamu didik anak-anakmu dengan kemulyaan.
لاَ إِلَهَ إلاَّ هُوَ يُحْيِِيْ وَيُمِيْتُ
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan.
Nashab dengan harakat Fathah Zhahir atas Ya’, karena merupakan peling ringannya harakat. contoh:
لَنْ تُعْطِيَ الْفَقِيْرَ شَيْئاً إلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهِ
Jangan berikan sesuatupun kepada orang faqir kecuali engkau diganjar untuk itu.
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى
(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?”
Jazm dengan membuang huruf Illah berupa Ya’, dan harakat Kasrah
merupakan buktinya. contoh:
لاَ تُؤْذِ جَارَكَ بِقُتَارِ قِدْرِكَJangan sakiti hati tetanggamu dengan bau asap periukmu…!
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya
Kesimpulan pembahasan: Fi’il Mu’tal adalah Fi’il yang berakhiran Alif, Wau atau Ya’. Semua i’rabnya dikira-kira atas Alif selain Jazm. Dan untuk yang berakhiran wau atau ya’, zhahirkan pada nashabnya dan dikira-kira pada rafa’nya. Dan semua fi’il mu’tal tanda jazamnya dengan membuang huruf illah.
















BAB III

A.     Kesimpulan.
Fi’il mu’tal adalah fi’il yang salah satu huruf asalnya berupa huruf ‘ilat.
Huruf-huruf “ilat Yaitu  ا, و, ي
Fi’il mu’tal terbagi pada tujuh macam yaitu :
1.    Mu’tal Fa ) ( المعْتَلُ اْلفَاْء atau bisa disebut bina Mitsal( ( المِثَاْلْ
2.    Mu’tal ‘Ain( (المُعْتَلْ اْلعَيْنْ atau bisa di sebut Ajwaf ( اَلْأَجْوَاْف )
3.    Mu’tal Lam(المعْتَلُ اْلَّامْ  ) atau biasa disebut Naqis( النَّاْقِص )
4.    Mu’tal ‘Ain dan Lam atau bisa juga disebut Lafif Maqrun( اللَفِيْفُ اْلمقْرُوْن  )
5.    Mu’tal Fa dan Lam atau biasa disebut lafif mafruq ( اَلْمَفْرُوْقُ )
6.    Mu’tal fa dan ‘ain dan (hanya didapati pada isim)
7.    Mu’tal fa ,‘ain dan lam (hanya didapati pada isim)
B.     Kritik Dan Saran
          Demikianlah makalah yang kami tampilkan pada hari yang berbahagia ini semoga bermanfaat untuk kita semua khususnya bagi kelompok pemakalah amin ya robbal’alamin,kemudian kami dari pemakalah meminta maaaf kepada jika ada kesalahan kami mohon maaaf yang sebesar besar nya kepada allah kami mohon ampun kepada manusia kami mohon maaf kami akhiri wassalam









DAFTAR PUSTAKA

‘Ali bin Hisyam Al-kailani, 2010 Al-kailani.Al-hidayah surabaya.
Sayid Ahmad Zaini dahlan, 1995 Majmu’ khamsi rasailiddahlan, Maktabah,     Surabaya.  
 Al-I’lal Ishtilahi walughowi, 2000. Hidayatul mubtadiin. Lirboyo Kediri
Diposkan oleh ibnuruslie di 05.11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar