MAKALAH
Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat
dalam Mata Kuliah tentang referensi
Dosen Pengampu: Muslimin. S.Pd.I M.Pd.I
DI SUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 12
LUKMAN
HAKIM
NIM: T.PAI.I.2013.062
REDI
NIM: T.PAI.I.2013.0
NOSA
NIM: T.PAI.I.2013.0
Jurusan: Tarbiah/PAI
Lokal: B/V
YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH
MAULANA QORI BANGKO
JURUSAN
TARBIYAH
201
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk menyalurkan gagasan
penulis dan gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung
atau ditolak oleh pembaca. Penyusunan karya tulis ilmiah mempunyai manfaat bagi
penulis maupun pembacanya. Manfaat tersebut diantaranya adalah seorang penulis
yang dapat mengasah dan mengembangkan keterampilan membaca yang efektif melalui
studi kepustakaan. Penulisan karya tulis ilmiah adalah sebagai sarana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Hal tersebut sesuai dengan
hakikat sebuah karya tulis, yaitu menegmukakan pendapatnya dan kebenarannya
melalui metode sistematis, metodologis, dan konsisten.
B. Tujuan
1.
Untuk mengontrol,
mengawasi, dan mengkoreksi benar atau tidaknya suatu pernyataan.
2.
Mengetahui
Pengertian Referensi.
3.
Dapat
mengetahui bagaimana pemakaian bahasa yang efektif, penyusunan kalimat, dan
penerapan ejaan yang benar.
4.
Mengetahui
Jenis jenis referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Referensi
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata
kerja to refer yang artinya menunjukan kepada. Buku referensi
adalah buku yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat,
peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang
terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku
referensi. Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri
dan di sebut "koleksi referensi", sedangkan ruang tempat
penyimpanan disebut “ruang referensi”. Buku-buku referensi yang karena sifatnya
sebagai buku penunjuk, harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat di
pakai oleh setiap orang pada setiap saat.
Pada umumnya koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya terdiri dari
dua jenis, yaitu koleksi sirkulasi (buku teks yang biasa dipinjamkan) dan
koleksi referensi (koleksi rujukan). Dalam memanfaatkan perpustakaan yang harus
diketahui dan dipamahi oleh para pengguna adalah memahami
masing-masing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam mencari informasi
di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.
Koleksi sirkulasi (buku teks) umumnya merupakan buku-buku ajar
dimana setiap babnya merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan pokok
bahasannya. Sehingga dalam pemanfaatannya biasanya harus dibaca secara
keseluruhan. Berbeda dengan koleksi referensi, koleksi ini merupakan koleksi
yang memberikan penjelasan tentang informasi tertentu. Informasi ini bersifat
menyeluruh dalam lingkupnya; uraiannya padat, fungsinya memudahkan penemuan
informasi dengan cepat, tepat dan benar.
Koleksi ini disusun dengan sistem tertentu: sistem alfabetis
(kamus, ensiklopedi), sistem kronologis (ikhtisar), sistem tabel (statistik),
sistem wialayah (atlas, peta), sistem golongan-golongan
(bibliografi, handbook, almanak). Informasi ini disajikan di dalam bahan
pustaka itu, yaitu langsung memberikan informasi yang dibutuhkan atau secara
tidak langsung memberikan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain hanya
memberikan petunjuk dimana informasi tersebut dapat ditemukan.
Berikut pengelompokkan koleksi referensi berdasarkan sifat
informasinya:
1.
Jenis
bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai kata dan istilah
2.
Jenis
bahan rujukan umum yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan
(literature).
3.
Jenis
bahan rujukan umum lainnya, termasuk dalam kelompok ini adalah buku petunjuk
atau pegangan, sumber biografi, sumber geografi dan
direktori, statistic, buku tahunan, terbitan pemerintah dan badan-badan
internasional, serta terbitan lainnya.
B.
Jenis Jenis Referensi
Ada 3 jenis referensi dalam penulisan karya ilmiah:
1.
Kutipan
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari
seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang
terdapat dalam buku, jurnal, maupun terbitan lain. Kutipan berfungsi untuk
menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan mengungkapkan kejujuran
penggunaan referensi.
Kutipan terbagi menjadi dua yaitu :
a.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang persis sama dengan sumbernya
atau salinan tanpa perubahan. Penulisannya disertai data pustaka sumber yang
dikutip. Kutipan langsung:
1)
kutipan
langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi ke dalam teks,
2)
kutipan
langsung lebih dari lima baris ditulis terpisah dari teks dengan spasi rapat.
b.
Kutipan
Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung adalah menyadur atau mengambil ide dari
suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri.
Penulisan disertai data pustaka yang dikutip.
Kutipan tidak langsung:
1)
ringkasan
2)
ikhtisar.
2.
Catatan
Kaki
Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah
pada halaman buku.
Adapun fungsi catatan kaki yaitu:
Menunjukan kualitas ilmiah, Menunjukan kecermatan, Menunjukan
penilaian penggunaan sumber data, Memudahkan pembedaan data pustaka dan
keterangan tambahan, Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
Cara penulisan catatn kaki :
a.
Catatan
kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
b.
Nama
pengarang ditulis tanpa dibalik urutannya/ sesuai dengan nama pengarang yang
tertulis pada buku.
c.
Jika
nama pengarang tertulis lengkap dengan gelar akademik, pada catatan kaki harus
ditulis gelar tersebut.
Contoh:
¹. Hernowo, Mengikat Makna,(Bandung: Mizan, 2002),
hlm.109-130.
Istilah dalam Catatan Kaki:
Ø Ibid adalah singkatan dari kata ibidum berarti di tempat
yang sama dengan di atasnya dan ditulis di bawah catatan kaki yang
mendahuluinya.
Contoh:
¹.
Jeff Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R, Ph.D. (Jakarta,
Salemba Empat), 2-11.
². Ibid. 12
Ø
Op.Cit adalah
singkatan dari kata Opera Citato berarti dalam karya yang telah
disebut dan diselingi sumber lain. Contoh:
¹. Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan
Pembangungan (Bandung: Alumni, 1976), hlm. 111.
². Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta:
Gramedia, 2001), hlm. 161
³. Raharjo, Op.Cit., hlm. 125.
Ø Loc.Cit adalah singkatan dari Loco Citato berarti di
tempat yang telah disebutkan/ merujuk sumber data pustaka yang sama berupa
artikel dari majalah, jurnal, dan ensik lopesdi yang telah diselingi sumber
lain.
Contoh:
1. Adnan Buyung Nasution, S.H., “Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah
Pertahanan dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo,
M.Sc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), Nasution, Log.
Cit.
3.
Bibliografi
Menurut Gorys Keraf (1997: 213) yang dimaksud dengan
bibliografi atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi
judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang
mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang
tengah digarap.
Bibliografi
berfungsi sebagai berikut:
a.
Bibliografi
dapat memberikan deskripsi yang penting tentang buku.
b.
Bibliografi
berfungsi sebagai pelengkap dari catatan kaki.
c.
Untuk
mengetahui keterangan-keterangan yang lengkap dari catatan kaki.
Unsur unsur bibliografi
yaitu sebagai berikut :
1)
Nama
pengarang, yang dikutip secara lengkap.
2)
Judul
Buku, termasuk judul tambahannya.
3)
Data
publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor
jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
4)
Untuk
sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
jilid. nomor dan tahun.
Adapun bentuk bibliografi adalah sebagai berikut:
a)
Bibliografi
disusun menurut urutan alfabetis berdasarkan nama pengarangnya.
b)
Nama
pengarang harus dibalikkan susunannya: nama keluarga, nama kecil, lalu
gelar-gelar kalau ada.
c)
Jarak
antara baris dengan baris adalah spasi rapat.
d)
Jarak
antara pokok dengan pokok adalah spasi ganda.
e)
Tiap
pokok disusun sejajar secara vertikal. dimulai dan pinggir margin kiri,
sedangkan baris kedua, ketiga, dan seterusnya mengikuti.
f)
Tiap
pokok dimasukkan ke dalam tiga ketikan (bagi karya yang mempergunakan lima
ketikan ke dalam untuk alinea baru) atau empat ketikan (bagi karya yang
mempergunakan 7 ketikan ke dalam untuk alinca haru).
g)
Bila
ada dua karya atau lebih ditulis oleh pengarang yang sama. maka pengulangan
namanya dapat ditiadakan dengan menggantikan-nya dengan sebuah garis panjang.
Berikut adalah macam-macam bibliografi, yakni sebagai berikut:
(1)
Buku-buku
dasar: buku yang dipergunakan sebagai bahan orientasi umum mengenai pokok yang
digarap itu.
(2)
Buku-buku
khusus : yaitu buku-buku yang dipakai oleh penulis untuk mencari bahan-bahan
yang langsung bertalian dengan pokok persoalan yang digarap.
(3)
Buku-buku
pelengkap : buku-buku yang topiknya lain dari topik yang digarap penulis.
C.
Cara Praktek Menyusunan Bibliografi
1.
Penyusunan
bibliografi cara pertama:
a.
nama
pengarang, koma,
b.
judul
buku, koma,
c.
judul
artikel, nama jurnal vol.No./majalah/surat kabar
d.
judul
esai, nama buku kumpulan esai
e.
judul
karangan/ penjelasan kata, nama ensik lopedia, koma,
f.
nama
kota, titik dua,
g.
nama
penerbit, koma,
h.
tahun
terbit, titik,
i.
urut
abjad nama pengarang.
Contoh:
Munandar, Utami, PengembanganKreatifits AnakBerbakat, Jakarta:
Rineka Cipta, 1999.]
Arifin, Syamsul, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi
dengan Sesama,” Jurnal Character Building, 1:1, 21-33, (Jakarta, Juli
2004).
Kumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya,” Jurnal
Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.Malanggad.id,diakses 20
Januari 2000), 1988.
2.
Penyusunan
bibliografi cara kedua:
a.
nama
pengarang dibalik/dari belakang ke depan, titik,
b.
tahun
penerbitan, titik,
c.
judul
buku
d.
judul
artikel, nama jurnal vol. No./majalah/surat kabar
e.
judul
esai, nama buku kumpulan esai judul karangan/ penjelasan kata, nama
f.
ensiklopedia,
titik,
g.
nama
kota, titik dua,
h.
nama
penerbit, titik,
i.
urut
abjad nama pengarang.
Contoh:
Schoomaker, Alan N. 1993. Memenangkan Negoisasi. Jakarta: Pustaka Binaman
Presindo.
Meredith, Geofrey G. 2000. Kewirausahaan: Teori dan Praktek.
Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.
Ada beberapa tata cara penulisan bibliografi, yakni sebagai
berikut:
1)
Bedakan
sumber referensi yang berasal dari buku dengan majalah dan surat kabar.
2)
Mengingat
dunia internet saat ini pun menawarkan beragam hasil penelitian yang dengan
mudah dapat diakses, peneliti dapat memanfaatkan sumber-sumber tersebut sebagai
bahan referensi penelitiannya.
3)
Khusus
untuk sumber referensi dari internet, saat ini disepakati bahwa tata cara
penulisannya sebagai bibliografi diperlakukan seperti layaknya sebuah artikel.
Contoh bibliografi yang diambil dari buku:
Budiyanto, Agus Krisno. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang:
Univvversitas Muhammadiyah Malang/UMM Pres Malang.
Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran
Dorland. Terj. Huriawati Hartato, dkk; ed Huriawati Hartanto, dkk.
Jakarta: ECG.
Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I.(Eds.).2002. Jakarta: FKUI.
Sodiaoetama, Achmad Djaeni. 2400. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi. Jakarta Timur: PT Dian Rakyat.
Suharjo.2005.Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Utoro, Racmi. 2002. Deteksi Dini Xeroftalmia.
Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
Direktorat Gizi Masyarakat, dan Hellen Keller Indonesia.
Contoh
bibliografi yang diambil dari internet:
Arief, Irfan. ”Memulihkan Depresi, Mencegah Bunuh
Diri”. http://www. pjnhk.go.id, diakses 22 Desember 2008.
Wikipedia Indonesia. “Bunuh Diri”. http://id.wikipedia. org/wiki/Bunuh
diri, diakses 22 Desember 2008.
WikipediaIndonesia. “Depresi”. http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi, diakses 22
Desember 2008.
Yayasan Spritia.
“Depresi”. http://spiritia.or.id/depresi-pdf , diakses 22
Desember 2008.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kata referensi
berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja to refer yang artinya menunjukan kepada.
Buku referensi adalah buku yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat,
peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang
terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku
referensi. Di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan tersendiri
dan di sebut "koleksi referensi" sedangakan ruang tempat
penyimpanan disebut ruang referensi . Buku-buku referensi yang karena sifatnya
sebagai buku penunjuk,harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat di
pakai oleh setiap orang pada setiap saat.
Ada tiga jenis
referensi:
1.
Kutipan
Kutipan adalah
salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan
orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal,
maupun terbitan lain.
2.
Catatn kaki
Catatan kaki
adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku.
3.
Bibliografi (Daftar Pustaka)
Bibliografi
atau daftar kepustakaan adalah sebuah daftar yang berisi judul
buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian dan karangan yang tengah
digarap.
DAFTAR PUSTAKA
http://intan
puji lestari. blogspot.com/2012/11/pengertian-direktori. html, diakses 28 November 20012.
http://juangi
ovani aruan. blogspot. com/2011/03/pengertian-referensi. html, diakses 20 November 2012.
http://ndanduts.wordpress.com/2011/03/23/pengertian-referensi timbangan
buku timbangan-pustaka/, diakses 20 November 2012.
http://t1t15.wordpress.com/2011/03/25/pengertian-referensi-timbangan-buku-timbangan
-pustaka/,
diakses 20 November 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar