Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH MOTIVASI PISIKOLOGI LUKMAN SULIS

A.      PENDAHULUAN
Sukses bertumpu pada dua hal yaitu kemampuan dan kemauan. Sukses belajar misalnya sangat tergantung pada ketrampilan belajar yang dimiliki  dan seberapa kuat ia mau menggunakannya. Tingkat kemauan (atau motivasi) orang berbeda-beda. karena alasan (motif) yang berkait dengan kebutuhan untuk kegiatan yang sama, dapat berbeda-beda. Motivasi memang berhubungan upaya memenuhi kebutuhan. Makin besar kebutuhan makin besar pula dorongan dalam diri seseorang untuk mau melakukan sesuatu. Karena itu peran motivasi untuk menunjang keberhasilan sangat penting.  Masalahnya, bagaimana cara memotivasi diri sendiri dan juga orang lain.
Sukses adalah gabungan dari kemampuan  dan  kemauan.  Hal itu juga ditunjukkan pada “rumus”. P = f (a.m), yang artinya : Performance adalah fungsi dari abilitydan motivation. Pintar saja tidak cukup, harus ada kemauan-motivasi untuk menggunakan kepintarannya.  Kecerdasan intelektual (IQ), masih sangat memerlukan kecerdasan emosional (EQ) untuk dapat menuai sukses. Kita tahu kepintaran, kemampuan, ketrampilan (ability) dapat ditingkatkan.
Berbagai pelatihan, kuliah, seminar, workshop, ditujukan terutama untuk keperluan peningkatan kemampuan. Namun, tidak  otomatis,  bahwa kemampuan  tinggi membawa kemauan yang besar. Banyak faktor memberi pengaruh pada beser-kecilnya motivasi. Kemampuan tinggi dari para karyawan, jadi tidak bermakna bila mereka tidak mau bekerja giat untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Pertanyaan penting yang terlintas di benak kami. 
Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan  kemauan (motivasi) orang lain, dan terutama untuk  diri sendiri? Inti  mempimpin adalah memotivasi. Memang, tantangan  bagi pimpinan adalah bagaimana memotivasi anggotanya. Penelitian Willian James mengungkapkan bahwa seseorang akan dapat menggunakan hampir 80% kemampuan mereka, apabila ia termotivasi dengan baik. Tujuan utama meningkatkan motivasi adalah untuk meningkatkan kinerja (performance). Kinerja memang dipengaruhi oleh motivasi. Ingat bahwa, Performance merupakan fungsi   dari Compenent dan Commitment. Sedangkan komitmen yang merupakan gabungan dari konfiden (percaya diri) dan motivasi. Adapun dalam penulisan tugas tentang motivasi ini ada beberapa yang perlu diperhatikan:
1.         Apa Pengertian Motivasi ? 
2.         Apa saja Fungsi Motivasi ?
3.         Apa  saja Jenis-jenis Motivasi ?
4.         Bagaimana Tendensi Pengaktualisasian dari Rogers ?
5.         Apa Saja Kebutuhan Bertingkat dan Aktualisasi Diri ?
6.         Bagaimana Strategi Memotivasi Siswa

B.       PEMBAHASAN
1.    Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia, yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Motivasi merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:80) Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar, Sejalan dengan itu, Ratumanan (2002:72) mengatakan bahwa “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku” Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Tadjab, 1994:102)”. Dari beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki 3 komponen, yaitu: a) kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan; b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu dan c) tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat.
Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan motivasi seseorang untuk bertingkat laku. Dengan motivasi yang besar, maka seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih memusatkan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegaitan belajar dan memberikan arah pada kegiatna belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2005:189). Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sejalan dengan itu pula, Suryabrata (1994:72) juga membagi motivasi menjadi 2 yaitu: a) motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi karena adanya rangsangan dari luar; dan b) motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berfungsi meskipun tidak mendapat rangsangan dari  luar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar pada dasarnya ada dua yaitu: motivasi yang datang sendiri dan motivasi yang ada karena adanya rangsangan dari luar. Kedua bentuk motivasi belajar ini sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Setiap motivasi itu bertalian erat hubungan dengan tujuan atau suatu cita-cita, maka makin tinggi harga suatu tujuan itu, maka makin kuat motivasi seseorang untuk mencapai tujuan.

2.    Fungsi Motivasi
Sebagai pendorong untuk berbuat sesuatu dari  setiap aktifitas yang dilakukan.
a.         Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
b.         Menyeleksi perbuatan.
c.         Pendorong usaha untuk mencapai prestasi.
d.        Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi.
e.         Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

3.    Jenis-Jenis Motivasi
            Motivasi terdiri dari dua jenis yaitu:
a.         Motivasi Positif artinya melalui pemberian hadiah bagi yang berprestasi, diharapkan mereka akan dapat lebih berprestasi dan
b.         Motivasi Negatif yaitu dengan memberi  hukuman bagi yang bersalah, tentunya, agar mereka tidak mengulangi kesalahan. Pemberian hukuman, memang  efektif untuk mencegah/mengurangi  kesalahan. Namun, sikap untuk tidak berbuat salah, tidak otomatis meningkatkan gairah bekerja atau dapat  meningkatkan motivasi untuk menjadi lebih baik.  Karena itu, umumnya kedua jenis motivasi ini digunakan dalam porsi dan waktu yang tepat.

4.    Tendensi Pengaktualisasian Dari Rogers
Pandangan humanistik banyak diterapkan dalam bidang psikoterapi dan konseling. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman diri. Rogers mendasarkan teori dinamika kepribadian pada konsep aktualisasi diri.Aktualisasi diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu, sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain.

5.    Kebutuhan Bertingkat dan Aktualisasi Diri
Abraham Maslow memperkenalkan pemikirannya mengenai motivasi dihubungkan dengan kebutuhan manusia melalui karyanya yang dipublikasin dengan judul “Theory of Human Motivation” pada tahun 1943. Ia menjelaskan mengenai hirarki kebutuhan manusia dengan konsep “Piramid Kebutuhan Maslow”. Melalui model ini, Maslow menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat, mulai dari kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pada bagian bawah piramid dan kebutuhan manusia meningkat terus ke atas apabila jenis kebutuhan yang dasar sudah terpenuhi. Mulai dari kebutuhan yang paling dasar adalah kebutuhan fisiologis, kemudian berlanjut ke kebutuhan akan keamanandan kebutuhan puncak, yaitu aktualisasi diri (self-actualization).

6.    Strategi Memotivasi Siswa
Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sorby Sutikno (2010)  bahwa motivasi dapat dibagi dua. Pertama motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik tanpa ada paksaan dari dorongan orang lain. Kedua motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar peserta didik. Hal ini bisa timbul karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain (pendidik) sehingga dengan keadaan tersebut peserta didik mau melakukan sesuatu atau belajar. Pendapat tersebut menegaskan bahwa dalam pembelajaran motivasi ektrinsik sangat dibutuhkan oleh peserta didik, seperti hadiah (reward), kompetensi sehat antarpeserta didik, pemberian nasehat, dan pemberian hukuman (funishment). Adanya motivasi dari luar sebagaidorungan untuk diri peserta didik merupakan sebuah kemutlakan harus dilkukan guru jika menginginkan peserta didiknya mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. 
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi sebagai alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik, alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran yang bermakna. Oemar Hamalik (2002) secara umum menyebutkan tiga fungsi motivasi, yaitu:
a.         Mendorong manusia untuk berbuat (sebagai penggerak) yang merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan.
b.         Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai sehingga dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.         Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pupuh Fathurohman dan M. Sobry Suntikno (2010) menyatakan ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu:
1)        Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik
2)        Memberikan hadiah (reward)
3)        Memunculkan saingan atau kompetensi
4)        Memberikan pujian
5)        Memberikan hukuman
6)        Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
7)        Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8)        Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok)
9)        Menggunakan metode yang bervariasi
DAFTAR PUSTAKA


v  Djamarah, Syaipul bahri .2002. Fisikologi Belajar.Cetakan I. Jakarta : Rimeka Cipta
v  Jamaris, Martini. 2013. Orientasi Baru Dalam Fisiologi Pendidikan.Bogor: Penerbit Gahlia Indonesia.
v  Pidarta, Made.2007. Landasan Kependidikan. Jakarta . PT. Asdi Mahasatya.
v  Santrok, Jon W. 2011. Fisikologi Pendidikan .Jakarta :Salemba Humanika
v  Slemato, 2003. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya .Jakarta: PT. Rineka cipta.
v  Sutikno,M.S. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif Dan Bermakna , Mataram :NTP Ppres
v  Uno, B Hamzah ,2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis Dibidang Pendidikan : Jakarta Bumi Aksara
v  Sutikono, Subri. 2008. Landasan Pendidikan BandungPresfect


Tidak ada komentar:

Posting Komentar