BAB II
PEMBAHASAN
HAJI DAN
UMROH
A. Pengertian Haji.
Menurut bahasa “haji” Ziarah, mengunjungi atau
menuju. Menurut istilah adalah
berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah dan
melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal
sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT”. Hukum melaksanakan Haji adalah wajib satu kali
seumur hidup bagi orang-orang yang telah mampu untuk melaksanakannya. Firman
Alloh SWT :
ÏmÏù 7M»t#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzy tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ
Artinya : Padanya terdapat
tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(QS. Ali Imran:97)
B.
Rukun Haji :
Rukun Haji adalah sesuatu
hal yang harus di penuhi untuk menjadikan syah nya haji dan tidak dapat di
ganti dengan denda(dam).
C. Macam-macam Rukun Haji :
1. Niat Ihram
Ø Ihram merupakan pakaian wajib kaum muslimin yang
hendak melaksanakan Ibadah haji maupun Umrah. Pakaian Ihram adalah pakaian
putih yang yang disebut juga pakaian suci, pakaian ini tidak boleh dijahit.
cara pemakaiannya dililitkan kesekeliling tubuh (jama’ah pria).
Ø Mengenakan pakaian Ihram merupakan tanda ibadah Haji
atau Umrah dimulai. Pada saat ini talbiyah diucapkan dengan Lafaz : Labbaik
Allahumma Labbaik, Labbaik laa syarikka
laka labbaik, Innal haamda wanni’mata laka wal mulk Laa syariika laka. artinya
: Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilanmu,
Tidak ada sekutu baginya,Ya Allah aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala
puji dan kebesaran untukmu semata-mata. Segenap kerajaan untukmu. tidak ada sekutu
bagimu
Ø Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain,
sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang hingga dibawah lutut dan sehelai lagi
diselempangkan mulai dari bahu kiri kebawah ketiak kanan. Pria itu tidak boleh
mengenakan celana, kemeja, tutup kepala dan juga tidak boleh menutup mata kaki.
Ø Bagi wanita pakaian ihram lebih bebas tetapi
disunatkan yang berwarna putih, yang penting menutup seluruh tubuh, kecuali
wajah dan telapak tangan mereka, yang penting tidak ada jahitan. Lengan baju
mesti sepanjang pergelangan tangan Kerudung yang digunakan harus panjang, tidak
jarang serta menutupi bagian Dada Baju, gaun atau rok harus sepanjang Tumit
Memakai Kaos kaki Sepatu sebaiknya tidak bertumit dan terbuat dari karet.
D. Wajib
Haji :
Wajib haji
adalah segala sesuatu yang harus di kerjakan dalam pelaksanaan ibadah haji
tetapi tidak menyebabkan batalnya haji jika meninggalkan, namun harus membayar
denda (dam) yaitu menyembelih binatang ternak.
Yang termasuk wajib Haji :
·
Ihram dari Miqat.
·
Mabit di muzdalifah.
·
Melempar jumrah.
·
Bermalam di Mina.
·
Thawaf wada
·
Menjauhkan diri dari Larangan Haji
E. Sunah Haji :
Sebelum dan
sesudah melak sanakan Rukun dan Wajib haji jama’ah Haji di sunah kan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang di sunahkan :
v Ifrad (Mendahulukan Haji,baru umroh)
v Membaca Talbiyah(لَ وَالْمُلْكَ ل كَوَالنِّعْمَةَ الْحَمْدَ لَبَّيْكَ، إِنَّ
شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، لاَ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ)
v Berdoa dan berdzikir ketika thawaf.
v Sholat dua rakaat setelah thawaf.
v Masuk kedal ka’bah.
D. Pengertian umroh.
Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan
Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper bersamaan, maka di
sebut juga haji kecil. Seperti haji, umrah hukumnya fardu’ain bagi setiap
muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
E. Wajib umroh.
Wajib umroh
mempunyai pengertian :amalan yang harus dilakukan pada saat melaksanakan ibadah
umroh.bila tertinggal maka harus mengganti dengan membayar dan umohnya menjadi
sempurna setelah dan tersebut terbayarkan.sebagaimana hadis nabi yang
berbunyi:”barangsiapa yang meninggalkan suatu ibadah {amalan wajib dalam haji umroh}atau lupa maka dia wajib menyembelih
kurban “{H.R malik}
F. Sunnah umroh.
Sunnah dalam
ibadah umroh adalah amalan pelengkap dan penyempurna bagi pelaksanaan
umroh.diberi pahala bagi mereka yang mengerjakannya tetapi apabila
pelaksanaannya tertinggal tidak membatal ibadah umroh dan tidak membayar dam.
Adapun yang
termasuk amalan sunnah antara lain adalah:
1.mandi ihrom{sebelum ihroh}
2.memakai wangi wangian sebelum ihrom{bagi laki laki}
3.mengulang bacaan talbiyah.
4.sholat dihijir ismail.
5.berdo’a saat melihat ka’bah.
G. Pengertian sa’i
Sa’i ialah berjalan dari buki Safa ke
bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak tujuh kali yang berakhir di bukit Marwah.
Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari
bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.
H. Syarat
Sa'i
Dilakukan
setelah thawaf, baik thawaf ifadhah maupun thawaf qudum. Jika melakukan sa’i
sebelum thawaf ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi. Tidak disyaratkan dalam keadaan suci,
meskipun disunnahkan dalam seluruh manasik.
I. Wajibat
Sa’i
Dilakukan dengan
tujuh putaran, mulai dari Shafa dan berakhir di Marwah, jika dilakukan terbalik
maka ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi. Dilakukan di tempat sa’i yang tersedia berjarak sekitar 420 m,
seperti yang Rasulullah lakukan. Dan Sabdanya: Ambillah dariku manasik kalian.
J.
Sunnah sa’i
a. Naik ke Shafa kemudian menghadap kiblat dan
mengucapkan
a. Naik ke Shafa kemudian menghadap kiblat dan
mengucapkan
لاَ إِلَهَ إِلاَّ
اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى
وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ
أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه
b. Berjalan
biasa pada awal sa’i sehingga
sampai di tanda
hijau berjalan cepat
sehingga sampai
di tanda hijau berikutnya.
c. Kemudian
berjalan biasa sampai ke Marwa
lalu naik
ke bukit Marwa dan melakukan
seperti yang dilakukan di bukit Shafa.
HR Muslim.
d. Diperbolehkan
pula sa’i dengan naik
kendaraan bagi
yang tidak mampu.
e. Dilakukan
dengan bersambung antara
putaran-putaran sa’i, jika terputus oleh
wudhu
atau amalan lain maka ia harus
kembali
menyempurnakannya.
f. Memperbanyak
doa, dzikrullah, dan membaca
Al-Qur’an, di
antara ucapan Nabi ketika sa’i adalah:
رب اغفر وارحم، واهدني السبيل الأقوم
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ
اْلأَكْرَمُ
g. Tahallul:
Memotong atau mencukur rambut adalah
rukun haji kelima menurut Syafi’iyyah saja.
Sedangkan menurut jumhur ulama termasuk dalam
wajib haji. Sedangkan untuk wanita hanya
diajarkan menggunting saja, tidak ada mencukur
rukun haji kelima menurut Syafi’iyyah saja.
Sedangkan menurut jumhur ulama termasuk dalam
wajib haji. Sedangkan untuk wanita hanya
diajarkan menggunting saja, tidak ada mencukur
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjat kehadirat alloh SWT , yang telah
memberikan kita kesempatan sehingga kita semua sempat merasakan ni’mat
kesehatan dan kesempatan, semoga kita semua mendapatkan lindungan dari jua
alloh SWT.
Sholawat dan salam juga
tak henti-hentinya kita ucapkan solawat kepada beliau, yang mana kita tahu
beliau adalah promotor umat yang berhasil membawakan kita ke alam yang penuh
ilmu pendidikan, seperti yang kita rasakan padasa’at sekarang ini. Solawat nya
yang berlapas…
اللهم صلى على محمد وعلى ال محمد
Dengan
adanya pembacaan solawat mudamudahan nabi membantukan kita baik pada saat tiian sirotul mustakim maupun
pada saat hisab atau perhitungan amal kita waktu masih dunia baik amal yang
bagus atau tidak bagus.
DAFTAR
ISI
Halaman judul..........................................................................................!
Kata
pengantar.........................................................................................!!
Daftar
isi...................................................................................................I
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................2
A. Latar belakang
masalah......................................................................3
B. Rumusan
masalah...............................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................5
A.Pengertian haji dan umroh............................... ...................................6
B.syarat syarat
zakat................................................................................7
C.wajib umroh
dan sa’i...................... ....................................................8
D.sunnah haji dan umroh beserta
rukun,syarat,macam...........................9
BAB III PENUTUP.............................................................................10
A.Kesimpulan.........................................................................................11
B.Kritik dan
saran................................................................. ................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................13
MAKALAH
FIQIH IBADAH
“HAJI DAN UMROH”
DOSEN PENGAMPU: ABDUL KHADIR S.Pd.I
Di Susun
O
L
E
H
NOMOR :24
RATNA JUWITA
NIM:T.PAI.I.2013.082
Lokal: 11 B
Jurusan:tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2014
DAFTAR PUSTAKA
ü Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan
Terjemahannya, Gema Risalah Pers, Bandung.
ü Maulana Ilyas, Sunnah-Sunnah Rasul 24 jam, Pustaka
Antafani, Bandung.
ü Moh. Rifa’i, 1996, 300 Hadits Bekal Dakwah, Wicaksana,
Semarang.
ü Rs. Abd. Aziz, 1991, Fiqih, Wicaksana, Semarang.
ü Salim bin Samir, Kapal Penyelamat, PT Hasanah,
Jakarta.
ü Syekh Aby Syuja’i, 1967, Fathurqarib, Thaha Putra,
Semarang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dari
keterangan yang diatas bhwa betapa pentingnya kita mempelajari ilmu fiqih
‘ibadah, karna dalam fiqih i’badah adakalanya hukum-kemudian haji dan dan lain
sebagainya, itu sangat penting bahkan diwajibkan kita mengetahuinya
kemudian,sesuai dengan judul makalah kami tentang haji dan umroh disamping itu
kita harus tau apa itu apa itu haji dan umroh.
B.
Kritik Dan Saran
Kita sebagai
umat islam dan khususnya sebagai calon pendidik, haruslah mulai banyak belajar
dalam mengkaji tentang masalah fiqih ibadah terutama masalah haji dan umroh.
Hal ini sebagai upaya perbaikan pendidikan pada anak didik kita, agar supaya
mereka mampu melakukan tata cara zakat yang baik menurut ajaran Baginda
Rasulullah SAW.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan atas
setiap muslim yang merdeka, baligh, dan mempunyai kemampuan, dalam seumur hidup
sekali . namun dari kalangan umum atau masyarakat
banyak mulai dari golongan petani , pedanganng , pengawai dan lain sebagainya
masih banyak yang masih belum mengerti tentang apa yang harus saya lakukan
dalam melakukan umrah atau haji , sehingga dengan demikian maka dengan
semestinya bila kita menjelaskan dengan sedikit pendapat yang di ambil dari
beberapa pendapatnya para imam- imam madhab yang telah menjadi suri tauladan
dan pengangan untuk di jadikan rujukan bagi kita kalangan awam ,
sehingga kita dalam
melaksanakan ibadah haji tidak hanya sekedar pergi begitu saja ketanah Mekkah
dengan menelan biaya jutaan rupiah atau hanya sekedar nikmatnya mengendarai
pesawat terbang atau jalan-jalan di tanah suci Mekkah atau Madinah.
B. Rumusan Masalah
a.pengertian
haji dan umroh.
b.wajib haji
dan wajib sa’i.beserta sunnah haji dan umroh.
c.syarat dan
rukun haji beserta macam macamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar