Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH TENTANG HAJI DAN UMRAH

BAB II
PEMBAHASAN
HAJI DAN UMROH

A.    Pengertian Haji.
Menurut  bahasa “haji” Ziarah, mengunjungi atau menuju. Menurut istilah adalah berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah dan melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT”.  Hukum melaksanakan Haji adalah wajib satu kali seumur hidup bagi orang-orang yang telah mampu untuk melaksanakannya. Firman Alloh SWT  :
ÏmŠÏù 7M»tƒ#uä ×M»uZÉit/ ãP$s)¨B zOŠÏdºtö/Î) ( `tBur ¼ã&s#yzyŠ tb%x. $YYÏB#uä 3 ¬!ur n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó$# Ïmøs9Î) WxÎ6y 4 `tBur txÿx. ¨bÎ*sù ©!$# ;ÓÍ_xî Ç`tã tûüÏJn=»yèø9$# ÇÒÐÈ
Artinya :    Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(QS. Ali Imran:97)
B.     Rukun Haji :
Rukun Haji adalah sesuatu hal yang harus di penuhi untuk menjadikan syah nya haji dan tidak dapat di ganti dengan denda(dam).
      C. Macam-macam Rukun Haji :
1. Niat Ihram
Ø  Ihram merupakan pakaian wajib kaum muslimin yang hendak melaksanakan Ibadah haji maupun Umrah. Pakaian Ihram adalah pakaian putih yang yang disebut juga pakaian suci, pakaian ini tidak boleh dijahit. cara pemakaiannya dililitkan kesekeliling tubuh (jama’ah pria).
Ø  Mengenakan pakaian Ihram merupakan tanda ibadah Haji atau Umrah dimulai. Pada saat ini talbiyah diucapkan dengan Lafaz : Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik laa  syarikka laka labbaik, Innal haamda wanni’mata laka wal mulk Laa syariika laka. artinya : Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah, Aku datang memenuhi panggilanmu, Tidak ada sekutu baginya,Ya Allah aku penuhi panggilanMu. Sesungguhnya segala puji dan kebesaran untukmu semata-mata. Segenap kerajaan untukmu. tidak ada sekutu bagimu
Ø  Pakaian ihram pria terdiri dari dua lembar kain, sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang hingga dibawah lutut dan sehelai lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri kebawah ketiak kanan. Pria itu tidak boleh mengenakan celana, kemeja, tutup kepala dan juga tidak boleh menutup mata kaki.
Ø  Bagi wanita pakaian ihram lebih bebas tetapi disunatkan yang berwarna putih, yang penting menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan mereka, yang penting tidak ada jahitan. Lengan baju mesti sepanjang pergelangan tangan Kerudung yang digunakan harus panjang, tidak jarang serta menutupi bagian Dada Baju, gaun atau rok harus sepanjang Tumit Memakai Kaos kaki Sepatu sebaiknya tidak bertumit dan terbuat dari karet.
D.    Wajib Haji :

Wajib haji adalah segala sesuatu yang harus di kerjakan dalam pelaksanaan ibadah haji tetapi tidak menyebabkan batalnya haji jika meninggalkan, namun harus membayar denda (dam) yaitu menyembelih binatang ternak.
Yang termasuk wajib Haji :
·         Ihram dari Miqat.
·         Mabit di muzdalifah.
·         Melempar jumrah.
·         Bermalam di Mina.
·         Thawaf wada
·         Menjauhkan diri dari Larangan Haji

E.     Sunah Haji :
Sebelum dan sesudah melak sanakan Rukun dan Wajib haji jama’ah Haji di sunah kan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang di sunahkan : 
v  Ifrad (Mendahulukan Haji,baru umroh)
v  Membaca Talbiyah(لَ وَالْمُلْكَ ل كَوَالنِّعْمَةَ الْحَمْدَ لَبَّيْكَ، إِنَّ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، لاَ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ)
v  Berdoa dan berdzikir ketika thawaf.
v  Sholat dua rakaat setelah thawaf.
v  Masuk kedal ka’bah.

D.    Pengertian umroh.
Umrah, artinya mengunjungi Ka”bah atau meramaikan Masjidil Haram. Karena ibadah itu di lakukannya hamper bersamaan,  maka di sebut juga haji kecil. Seperti haji,  umrah hukumnya fardu’ain bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan.
E.     Wajib umroh.
Wajib umroh mempunyai pengertian :amalan yang harus dilakukan pada saat melaksanakan ibadah umroh.bila tertinggal maka harus mengganti dengan membayar dan umohnya menjadi sempurna setelah dan tersebut terbayarkan.sebagaimana hadis nabi yang berbunyi:”barangsiapa yang meninggalkan suatu ibadah {amalan wajib dalam haji  umroh}atau lupa maka dia wajib menyembelih kurban “{H.R malik}
F.     Sunnah umroh.
Sunnah dalam ibadah umroh adalah amalan pelengkap dan penyempurna bagi pelaksanaan umroh.diberi pahala bagi mereka yang mengerjakannya tetapi apabila pelaksanaannya tertinggal tidak membatal ibadah umroh dan tidak membayar dam.
Adapun yang termasuk amalan sunnah antara lain adalah:
1.mandi ihrom{sebelum ihroh}
2.memakai wangi wangian sebelum ihrom{bagi laki laki}
3.mengulang bacaan talbiyah.
4.sholat dihijir ismail.
5.berdo’a saat melihat ka’bah.

G.    Pengertian sa’i
Sa’i ialah berjalan dari buki Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya, sebanyak tujuh kali yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit Safa ke bukit Marwah dihitung satu kali dan juga dari bukit Marwah ke bukit Safa dihitung satu kali.

H.    Syarat Sa'i
Dilakukan setelah thawaf, baik thawaf ifadhah maupun thawaf qudum. Jika melakukan sa’i sebelum thawaf ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi.  Tidak disyaratkan dalam keadaan suci, meskipun disunnahkan dalam seluruh manasik.

I.       Wajibat Sa’i
Dilakukan dengan tujuh putaran, mulai dari Shafa dan berakhir di Marwah, jika dilakukan terbalik maka ia wajib membayar dam menurut mazhab Hanafi.  Dilakukan di tempat sa’i yang tersedia berjarak sekitar 420 m, seperti yang Rasulullah lakukan. Dan Sabdanya: Ambillah dariku manasik kalian.
J.       Sunnah sa’i

a. Naik ke Shafa kemudian menghadap kiblat dan
    mengucapkan

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه

b. Berjalan biasa pada awal sa’i sehingga
 sampai di tanda hijau berjalan cepat
sehingga sampai di tanda hijau berikutnya.

c. Kemudian berjalan biasa sampai ke Marwa
  lalu naik ke bukit Marwa dan melakukan
 seperti yang dilakukan di bukit Shafa.
 HR Muslim. 

d. Diperbolehkan pula sa’i dengan naik
kendaraan bagi yang tidak mampu.

e. Dilakukan dengan bersambung antara
  putaran-putaran sa’i, jika terputus oleh
  wudhu atau amalan lain maka ia harus
  kembali menyempurnakannya. 

f. Memperbanyak doa, dzikrullah, dan membaca 
Al-Qur’an, di antara  ucapan Nabi ketika sa’i adalah: 

رب اغفر وارحم، واهدني السبيل الأقوم


رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ
g. Tahallul: Memotong atau mencukur rambut adalah
    rukun haji kelima menurut Syafi’iyyah saja.
    Sedangkan menurut jumhur ulama termasuk dalam
    wajib haji. Sedangkan untuk wanita hanya
   diajarkan menggunting saja, tidak ada mencukur

 









KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjat kehadirat alloh SWT , yang telah memberikan kita kesempatan sehingga kita semua sempat merasakan ni’mat kesehatan dan kesempatan, semoga kita semua mendapatkan lindungan dari jua alloh SWT.

     Sholawat dan salam juga tak henti-hentinya kita ucapkan solawat kepada beliau, yang mana kita tahu beliau adalah promotor umat yang berhasil membawakan kita ke alam yang penuh ilmu pendidikan, seperti yang kita rasakan padasa’at sekarang ini. Solawat nya yang berlapas…
اللهم صلى على محمد وعلى ال محمد
Dengan adanya pembacaan solawat mudamudahan nabi membantukan kita  baik pada saat tiian sirotul mustakim maupun pada saat hisab atau perhitungan amal kita waktu masih dunia baik amal yang bagus atau tidak bagus.



















DAFTAR ISI

Halaman judul..........................................................................................!

Kata pengantar.........................................................................................!!

Daftar isi...................................................................................................I

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................2

A.    Latar belakang masalah......................................................................3


B.     Rumusan masalah...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................5

A.Pengertian haji dan umroh............................... ...................................6

B.syarat syarat zakat................................................................................7

C.wajib umroh dan sa’i...................... ....................................................8

D.sunnah haji dan umroh beserta rukun,syarat,macam...........................9

BAB III PENUTUP.............................................................................10
           
            A.Kesimpulan.........................................................................................11
           
            B.Kritik dan saran................................................................. ................12
           
            DAFTAR PUSTAKA...........................................................................13












MAKALAH
FIQIH IBADAH
HAJI DAN UMROH
DOSEN PENGAMPU: ABDUL KHADIR S.Pd.I

STAI BANGKO.jpg

Di Susun
O
L
E
H
NOMOR :24
RATNA JUWITA
NIM:T.PAI.I.2013.082

Lokal: 11 B
Jurusan:tarbiyah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SYEKH MAULANA QORI BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2014



DAFTAR PUSTAKA

ü  Ahmad Fakhruddin dkk, 2003, Al-Quran dan Terjemahannya, Gema Risalah Pers, Bandung.
ü  Maulana Ilyas, Sunnah-Sunnah Rasul 24 jam, Pustaka Antafani, Bandung.
ü  Moh. Rifa’i, 1996, 300 Hadits Bekal Dakwah, Wicaksana, Semarang.
ü  Rs. Abd. Aziz, 1991, Fiqih, Wicaksana, Semarang.
ü  Salim bin Samir, Kapal Penyelamat, PT Hasanah, Jakarta.
ü  Syekh Aby Syuja’i, 1967, Fathurqarib, Thaha Putra, Semarang.


















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
dari keterangan yang diatas bhwa betapa pentingnya kita mempelajari ilmu fiqih ‘ibadah, karna dalam fiqih i’badah adakalanya hukum-kemudian haji dan dan lain sebagainya, itu sangat penting bahkan diwajibkan kita mengetahuinya kemudian,sesuai dengan judul makalah kami tentang haji dan umroh disamping itu kita harus tau apa itu apa itu haji dan umroh.

B.      Kritik Dan Saran

Kita sebagai umat islam dan khususnya sebagai calon pendidik, haruslah mulai banyak belajar dalam mengkaji tentang masalah fiqih ibadah terutama masalah haji dan umroh. Hal ini sebagai upaya perbaikan pendidikan pada anak didik kita, agar supaya mereka mampu melakukan tata cara zakat yang baik menurut ajaran Baginda Rasulullah SAW.











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang Masalah
                 Haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan atas setiap muslim yang merdeka, baligh, dan mempunyai kemampuan, dalam seumur hidup sekali .  namun dari kalangan umum atau masyarakat banyak mulai dari golongan petani , pedanganng , pengawai dan lain sebagainya masih banyak yang masih belum mengerti tentang apa yang harus saya lakukan dalam melakukan umrah atau haji , sehingga dengan demikian maka dengan semestinya bila kita menjelaskan dengan sedikit pendapat yang di ambil dari beberapa pendapatnya para imam- imam madhab yang telah menjadi suri tauladan dan pengangan untuk di jadikan rujukan bagi kita kalangan awam ,
                 sehingga kita dalam melaksanakan ibadah haji tidak hanya sekedar pergi begitu saja ketanah Mekkah dengan menelan biaya jutaan rupiah atau hanya sekedar nikmatnya mengendarai pesawat terbang atau jalan-jalan di tanah suci Mekkah atau Madinah.


B.     Rumusan Masalah
a.pengertian haji dan umroh.
b.wajib haji dan wajib sa’i.beserta sunnah haji dan umroh.
c.syarat dan rukun haji beserta macam macamnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar