KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat alloh SWT. Karna dengan kerja sama antara kita semua
sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah yang kami ambil rujukan dengan
ilmu Usul piqh semoga nantinya makalah yang kami papar kan dihadapan audien
semua berguna untuk kita semua, khususnya buat pemakalah sendiri.
Sholawat dan salam juga tak henti-hentinya
kita kirimkan buat junjungan alam ya’ni rosululloh SAW. Karna yang kita tau
beliau sebagai penyelamat bagi kita, sehingga kita dapat melihat indahnya alam
ini yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan, sholawat nya yang berlapas:
اَلَّلهُمَّ صَلِّى
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدْوَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدْ
DAFTAR ISI
DALAM JUDUL …………………………………………….………………...!
DAPTAR ISI………………………...………………………..……………......!!
AB.I. PENDAHULUAN…………………………….………..……………….!!!
a.
Ilmu kalam……………………………………………………………...1
b.
Ilmu Filsapat…………………………………………………………...2
c.
Ilmu tasawuf…………………………………………………………....3
AB.II. PEMBAHASAN……………………………….….……………………4
a.
Keterkaitan antara ilmu kalam dengan ilmu taswuf……......................5
b.
Keterkaitan antara ilmu taswuf dengan filsapat………………………..6
c.
Titik persamaan antara ilmu tauhid, filsafat dan tasawuf.....................7
d.
Titik perbedaan antara ilmu kalam,tasawuf dan filsafat……………....8
AB.III. PENUTUP……………………………………..……..………………..9
Kesimpulan………………………………………….………………...10
Kritik dan saran.……………………………………….......................11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN
Ø Pengertian Ilmu
Kalam, Filsafat dan Tasawuf.
a.
Ilmu Kalam
Ilmu Kalam adalah disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan
pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan kalam ini
biasanya mengarah pada perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar
argumentasi, baik rasional (aqliyah) maupun naqliyah.
b.
Ilmu Filsafat
Ilmu Filsafat adalah ilmu yang ingin mencari kebenaran yang penuh dengan
tanda tanya bagaimana sesuatu itu bisa terjadi?apa yang menyebabkan sesuatu itu
terjadi dengan menggunakan metode logika atau akal.
c.
Ilmu Tasawuf
Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara dan jalan
bagaimana orang Islam dapat sedekat mungkin dengan Alloh agar memperoleh
hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan bahwa seseorang betul-betul berada
di hadirat Tuhan. Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang
tertarik kepada pengetahuan batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan
suatu jalan atau praktik ke arah kesadaran dan pencerahan batin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterkaitan antara Ilmu Kalam dan Tasawuf
Keterkaitan Ilmu Kalam dengan Tasawuf dari
segi pembicaraan materi
yang ada pada ilmu kalam.Pembicaraan materi
yang tercakup dalam ilmu kalam terkesan tidak menyentuh dzaug (rasa rohaniah).
Sebagai contoh, ilmu tauhid menerangkan bahwa Allah bersifat Sama’ (mendengar),
bashar (melihat), Kalam (berbicara), Iradah (bekemauan), Qudrah (kuasa), Hayat
(hidup), dan sebagainya. Namun, ilmu kalam atau ilmu tauhid tidak menjelaskan
bagaimanakah seorang hamba dapat merasakan perasaan bahwa Allah mendengar dan
melihat; Bagaimana pula perasaan hati seorang ketika membaca Al-Qur’an; dan
bagaimana seseorang merasa bahwa segala sesuatu yang tercipta merupakan
pengaruh dari Qudrah (kekuasaan) Allah?.
Pertanyaan-pertanyaan di atas sulit terjawab
bila hanya melandaskan diri pada ilmu tauhid atau ilmu kalam. Ilmu yang
membicarakan penghayatan samai pada penanaman kejiwaan manusia adalah Ilmu
Tasawuf. Disiplin inilah yang membahasa bagaimana merasakan nilai-nilai akidah
dengan memperhatikan bahwa persoalan tadzwwuq (bagaimana merasakan) tidak saja
termasuk dalam lingkup hal yang sunah atau dianjurkan tetapi termasuk hal yang
diwajibkan.
Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu
tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam.
Penghayatan yang mendalam melalui hati (dzauq dan wijdan) terhadap ilmu tauhid
atau ilmu kalam menjadikan ilmu tasawuf lebih terhayati atau teraplikasikan
dalam perilaku. Dengan demikian, ilmu tasawuf merupakan
penyempurnaan ilmu tauhid jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf
merupakan sisi terapan rohaniyah dari ilmu tauhid. Ilmu kalam pun berfungsi
sebagai pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu, jika timbul suatu aliran yang
bertentangan dengan akidah, atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan
dengan Al-Qur’an dan As-Sunah, hal itu merupakan penyimpangan atau penyelewengan.
Jika bertentangan atau tidak pernah diriwayatkan dalam Al-Qur’an dan Al-Sunnah,
atau belum pernah diriwayatkan oleh ulama-ulama salaf, maka hal itu harus
ditolak.
Selain itu, ilmu tasawuf mempunyai
fungsi sebagai pemberi kesadaan rohaniyah dalam perdebatan kalam,. Sebagaimana
disebutkan bahwa ilmu kalam dalam dunia Islam cenderung menjadi sebuah ilmu
yang mengandung muatan rasional dan muatan naqliyah. Jika tidak diimbangi oleh
kesadaran rohaniah,. Ilmu kalam dapat bergerak ke arah yang lebih liberal dan
bebas. Disinilah ilmu tasawuf berfungsi memberi muatan rohaniah sehingga ilmu
kalam tidak dikesani sebagai dialektika keislaman belaka, yang kering dari
kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qalbiyah(hati).
ü
Bagaimanapun amalan-amalan tasawuf mempunyai
pengaruh yang besar dalam ketauhidan. Jika rasa sabar tidak ada, misalnya,
muncullah kekufuran.
ü
Begitu juga ilmu tauhid dapat memberi
kontribusi kepada tasawuf. Sebagai contoh, jika cahaya tauhid telah lenyap,
akan timbullah penyakit –penyakit qalbu, seperti ujub, congkak, riya’, dengki,
hasud, dan sombong.
ü
Jika manusia sadar bahwa Allah-lah yang
memberi, niscaya rasa hasud dan dengki akasirna. Kalau saja dia tahu kedudukan
penghambaan diri, niscaya tidak memiliki rasa sombong dan membanggakan diri. Dari
sinilah dapat dilihat bahwa ilmu tauhid merupakan jenjang pertama dalam
pendakian menuju Allah.
B.
Keterkaitan Ilmu Tasawuf dengan Filsafat
Ilmu tasawuf berkembang didunia Islam tidak
dapat dinafikan dari sumbangan pemikiran kefilsafatan. Ini dapat dilihat,
misalnya, dalam kajian-kajian tasawuf yang berbicara tentang jiwa. Secara jujur
harus diakui bahwa terminologi jiwa dan roh itu sendiri sesungguhnya
terminologi yang banyak dikaji dalam pemikiran-pemikiran filsafat. Sederetan
intelektual muslim ternama juga banyak mengkaji tentang jiwa dan roh.
Kajian-kajian mereka tentang jiwa dalam
pendekatan kefilsafatan ternyata telah banyak memberikan sumbangan yang sangat
berharga bagi kesempurnaan kajian tasawuf dalam dunia Islam. Pemahaman tentang
jiwa dan roh itu sendiri menjadi hal yang esensial dalam tasawuf. Kajian
–kajian kefilsafatan tentang jiwa dan roh kemudian banyak dikembangkan
dalam tasawuf. Namun, perlu juga dicatat bahwa istilah yang lebih banyak
dikembangkan dalam tasawuf adalah istilah qalb (hati). Istilah qalb ini memang
lebih spesifik dikembangkan dalam tasawuf. Namun, tidak berarti bahwa istilah
qalb tidak berpengaruh dengan roh dan jiwa.
C.
Titik Persamaan Antara Ilmu Tauhid, Filsafat
dan Tasawuf
Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala
sesuatu dengan-Nya. Objek kajian filsafat adalah masalah ketuhanan disamping
masalah alam, manusia dan segala sesuatu yang ada. Sementara itu objek kajian
tasawuf adalah Tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadapnya. Jadi dilihat
dari aspek objeknya, ketiga ilmu itu membahas tentang masalah yang berkaitan
dengan ketuhanan. Baik ilmu kalam, filsafat, maupun tasawuf berurusan dengan
hal yang sama, yaitu kebenaran. Ilmu kalam dengan metodenya sendiri berusaha
mencari kebenaran tentang Tuhan dan yang berkaitan dengan-Nya.
Filsafat dengan wataknya sendiri pula,
berusaha menghampiri kebenaran, baik tentang alam maupun manusia atau tentang
Tuhan. Sementara itu Tasawuf dengan metodenya yang tipikal berusah menghampiri
kebenaran yang berkaitan dengan kebenaran spiritual menuju Tuhan.
D.
Titik Perbedaan antara Ilmu Kalam, Tasawuf dan
filsafat.
Perbedaan diantara ketiga Ilmu tersebut
terletak pada aspek metodologinya. Ilmu kalam, sebagai ilmu
yang menggunakan logika disampingargumentasi-argumentasi
naqliyah berfungsi untuk empertahankan keyakinan ajaran agama,
yang sangat tampak nilai apologinya. Ilmu Kalam berisi keyakinan-keyakinan
kebenaran agama yang dipertahankan melalui argumen-argumen rasional, sebagian
ilmuan berpendapat bahwa ilmu ini keyakinan-keyakinan kebenaran agama, praktek
dan pelaksanaan ajaran agama, serta pengalaman keagamaan yang dijelaskan dengan
pendekatan rasiona. Sementara itu filsafat adalah
sebuah ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional,
metode yang digunakanpun adalah metode rasional.
Filsafatmenghampiri kebenaran dengan cara menuangkan akal budi secara radikal(mengakar)
dan integral (menyeluruh) serta universal (mengalam);
tidak merasa terikat oleh iketan apapun, kecuali oleh ikatan tanganya sendiri
bernama logika.
Adapun ilmu tasawuf adalah
ilmu yang lebih menekankan rasa daripada rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Sebagai sebuah ilmu
yang prosesnya diperoleh oleh rasa, ilmu tasawuf bersifat sangat subyektif,
yakni sangat berkaitan dengan pengalaman seseorang. Itulah sebabnya bahasa
tasawuf tampak aneh bila dilihat dari aspek rasio, hal ini karena pengalaman
rasa sangat sulit dibahasakan.
Pengalaman rasa lebih mudah dirasakan langsung
oleh orang yang ingin memperoleh kebenarannya dan mudah digambarkan dengan
bahasa lambang, sehingga sangat dapat diinterpretasikan (ditafsirkan)
bermacam-macam.
BAB
III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan.
Dalam Ilmu kalam terdapat 2 kerangka berfikir ilmu kalam
:
Ø Metode Berfikir Rasional
Ø Metode Berfikir Tradisional
Ø Kedua metode ini sama-sama menggunakan Alquran untuk mnjelaskan dan mempertegas sesuatu yamg menjadi objek pemikiran, ada yang menggunakan
ayat-ayat dzanni, dan ada juga yang menggunakan ayat-ayat qathi.
ü Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf adalah ilmu yang memiliki hubungan yang
erat, baik dalam persamaan dalam objek kajian, perbedaan dalam pemikiran, serta
titik singgung antara ketiganya. Dengan ada ketiganya semua persoalan yang
berada dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih bermakna, tidak kaku, tetapi lebih
dinamis.
ü
Ilmu tasawuf merupakan penyempurnaan ilmu
tauhid jika dilihat dari sudut pandang bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi
terapan rohaniyah dari ilmu tauhid.
Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf berkembang didunia Islam tidak dapat dinafikan dari sumbangan pemikiran kefilsafatan.
Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Ilmu tasawuf berkembang didunia Islam tidak dapat dinafikan dari sumbangan pemikiran kefilsafatan.
B.
Kritik dan saran
Dari pembahasan yang kami paparkan mungkin ada terdapat kesalahan dan
kehilapan penulis, untuk itu penulis mohon ma’af yang sebesar-besarnya, dan
selanjutnya mungkin ada diantara audien sekalaian yang menyangga atau kritikan
yang sipatnya membangun dari pembahasan makalah ini sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
DR.Abdul Rozak & DR.Rosihan Awal, Ilmu Kalam
DR. Abdul Rojak. Imu Kalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar