Jumat, 22 Januari 2016

MAKALAH TENTANG HATI NURANI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap orang memiliki fitrah , walaupun sering kali dengan kesibukan dan dosa-dosa maka suara fitrahnya begitu lemahatau tidak terdengar lagi. Fir’aun sendiri yang tadinya mengingkari Allah dan keesaan nya akhirnya percaya ketika ruhnya telah akan meninggalkan jasad nya. Allah swt menerangkan petunjuk Allah kepada umat menusasia dengan mengutus para utusannya dan menurukan kitab kitab Nya, yakni dalam kisah allah tentang bani israil, maka Allah menerangkan pula petunjuknya kepada mereka, berupa bakat iman yang telah Allah letakkan di dalam naluri mereka. Yakni bakat untuk beriman kepada allah dan mengesakannya, serta bersukur keepada Nya, sejak merekadi ciptakan pertama kali.

B.     Rumusan Masalah
a.       Pengertian surah al-A’araf ayat 172-173
b.      Pengertian surah al-ahzab ayat 7-8

C.     Tujuan
Adapun tujuan atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Hati Nurani “ iniadalah untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca khususnya mahasiswa dan maha siswi yang mempelajari makalah ini tentang bagai manahan hati nurani manusia yang sebenarnya. Selain dari pada itu terselesaikannya makalah yang berjudul “Hati Nurani“ ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.




BAB II
PEMBAHASAN


A.      Q.S.Al-A’raf Ayat 172-173.

øŒÎ)ur xs{r& y7/u .`ÏB ûÓÍ_t/ tPyŠ#uä `ÏB óOÏdÍqßgàß öNåktJ­ƒÍhèŒ öNèdypkô­r&ur #n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4n?t/ ¡ !$tRôÎgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqtƒ ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ
Artinya:172.  Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",
÷rr& (#þqä9qà)s? !$oÿ©VÎ) x8sŽõ°r& $tRät!$t/#uä `ÏB ã@ö7s% $¨Zà2ur Zp­ƒÍhèŒ .`ÏiB öNÏdÏ÷èt/ ( $uZä3Î=ökçJsùr& $oÿÏ3 Ÿ@yèsù tbqè=ÏÜö7ßJø9$# ÇÊÐÌÈ
Artinya:173. Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami Telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami Ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami Karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu]?"
Penjelasan: Pengetian secara umum tentang ayat ini,setelah allah swt menerangkan petunjuk allah kepada umat manusia dengan mengutus para utusannya dan menurut kitab kitab nya, yakni dalam kisah allah tentang bani isroil, maka allah menerangkan pula petuntuk kepada mereka,berupa bakat iamn yang telah allah letakkan didalam naluri mereka,yakni bakat untuk beriman kepada allah dan mengesakan allah,serta bersyukur kepadanya,sejak merekan diciptakan pertama kali,dan ingatlah ketika tuhan mu mengeluarkan dari putra putri adam masing masing dan punggung atau sulbi orang tua mereka kemudian meletakkan nadi rahim ibu ibu mereka dan akhirnya menjadi keturunan mereka manusia sempurna, dan yakin allah mempersaksikan mereka putra putri dam itu diatas diri mereka yakni diminta pengakuan mereka masing masing melalui potensi yang di anugrahkan mereka yakni akl mereka.Juga melalui hamparan bukti keesaannya di alam raya dan mengutuskan para nabi seraya berfirman: bukankah aku tuhan yang  memilihara kamu dan selalu berbuat baik kepadamu?’’mereka menjawab:’’betul!,kami menyaksikan bahwa engkau tuhan kami dan kami menyaksikan juga bahwa engkau maha esa’’.Seakan akan ada yang bertanya:’’mengapa engkau melakukan yang demikian tuhan?’’allah menjawab:’’kami lakukan yang demikian itu aga dihari kiamat nanti kamu wahai yang mengingkari keesaanku titak mengatakan :’’sesungguhnya kami adalah orang orang yang lengah terhadap ini keesaan tuhan,karena tidak ada bukti bukti tentang keesaan allah:’’atau agar kamu tidak mengatakan seandainya tidak ada rasul yang kami utus atau tidak ada bukti bukti itu bahwa sesungguh nya orang tua kami telah mempersekutukan tuhan sebelum ini yakni sejak dahulu, sedangkan kami tidak mempunyai bimbingan selain mereka sehingga kami mengikuti saja karena kami ini naka anak keturunan yang datang sesudah mereka. Maka apakah wajar wahai tuhan, engkau akan menyiksa dan membinasakan kami karena perbuatan orang orang kami yang sesat?’’
Kesimpulan ayat: Artinya mengambil, Menurt tabat haba’i mengisyaratkan danya pemisah dari sesuatu sehingga yang itu terpisah dari asal nya. Serta menunjukakan danya kemendirian yang diambil. Lanjutan kata diatas menjelaskan jenis pengambilan tuhan dari putra putri adam As, dan itu dari punggung mereka, akan tetapi tidak mengurangi bentuk dari kesempurnaan bentuk dari yang diambilnya.
Lalu sesuatu yang diambil disempurnakan sehingga mampu mandiri dan merupakan jenis yang sama dengan asalnya. Seorang anak diambil dari punggung/sulbi ayahnya.Sang anak berasal dari ayahnya. Kemudian ia berdiri sendiri dari kedua orang tuanya. Padahal sebelumnya ia bagian dari ayahnya, dan seterusnya sehingga lahir cucunya yang merupakan bagian darki ayahnya.
Ayat diatas dapat dipahami sebagai ilustrasi tentang aneka pembuktian yang menyangkut keesaan allah  yang melekat pada diri manusia melalui fitrah dan akal pikirannya. Ayat diatas menunjukakan bahwa dalam diri manusia ada fitrah keagamaan dan pengakuan akan keesaan allah, hakikat ini sejalan dengan firman allah{QS Ar Ruum ayat 30’’}30.
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pköŽn=tæ 4 Ÿw Ÿ@ƒÏö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 šÏ9ºsŒ ÚúïÏe$!$# ÞOÍhŠs)ø9$#  ÆÅ3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÌÉÈ (
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,’’
fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.
B.  Q.S AL Ahzab Ayat 7 – 8
øŒÎ)ur $tRõs{r& z`ÏB z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# öNßgs)»sVÏB šZÏBur `ÏBur 8yqœR tLìÏdºtö/Î)ur 4ÓyqãBur Ó|¤ŠÏãur Èûøó$# zNtƒótB ( $tRõs{r&ur Nßg÷YÏB $¸)»sWÏiB $ZàŠÎ=xî ÇÐÈŸ Ÿ@t«ó¡uŠÏj9 tûüÏ%Ï»¢Á9$# `tã öNÎgÏ%ôϹ 4 £tãr&ur tûï̍Ïÿ»s3ù=Ï9 $¹/#xtã $VJŠÏ9r& ÇÑÈ

Artinya: Dan{ingatlah}ketika kami mengambil perjanjian dari nabi nabi dan dari kamu {sendiri} dari nuh, Ibrohim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh {ayat 7},,agar dia menanyakan kepada orang orang yang benar tentang kebenaran mereka dan dia menyediakan bagi orang kafir siksa yang pedih’’{ayat 8}
Penjelasan: allah menyebutkan bahwa dia telah mengambil perjanjian kepada nabi, hendaklah mereka menyampaikan risalah tuhannay, hal ini lebih ditandaskan lagi kepada rasul rasul ulul azmi. Dan hai rasul perjanjian yang telah allah ambil dari ulul azmi yang berjumlah lima orang rasul itu berserta nabi nabi lainnya,yaitu supaya mereka menegakkan agama mereka, menyampaikan risalah nya, serta saling membantu diantara mereka, sebagaiman yang telah diungkapkan dalam ayat lain yaitu firmannya’’dan{ingatlah},ketika allah mengambil perjanjian dari para nabi:’’Sungguh, apa saja yang aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seseorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh sungguh beriman kepadanya dan menolngnya’’ allah berfirman,,’’apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianku terhadap yang demikian itu?’’ mereka menjawab:’’kami mengakui’’. Allah berfirman:’’kalau bagitu saksikanlah {hai para nabi} dan aku menjadi saksi{pula} bersamamu’’
Dan kami telah mengambil perjanjian dari mereka yang teguh {berat},yaitu melalui pertanyaanku kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan sewaktu mereka diutus. Dan kami telah mengambil dari para nabi perjanjian yang telah mereka sanggupi, agar kamu menanyakan kepada para rasul tentang kesanggupan dan tentang apa yang telah dikerjakan para umatnya didalam menanggapi risalah dari tuhan yang telah disampaikanm oleh para rasul kepada mereka,’’ 
Kesimpulan ayat: Allah membuat perjanjian kepada nabi dan rasulnya disamping itu ia mengatakan sanggup maka barulah dilaksanakan yaitu  tentang penerapan agama atau perintah allah terhadap umat umatnya masing masing jikalau umat mu kata allah, ingkar apa yang kamu suruh yang telah ku sampaikan kepadamu maka pada hari kiamat nanti diantara umat umatmu yang ingkar terhadap perintahku dia akan mendapatkan azab yang pedih atau siksaan yang pedih,’’ 
















BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan.
Setiap orang memiliki fitrah ,walaupun seringkali dengan kesibukan dan dosa dosa mak suara fitrahnya bagitu lemah atau tidak terdengar lagi. Untuk itu apabila ada seseorang yang tidak memiliki agama itu merupakan hanya bersifat sementara menjelang ruh mereka meninggal jasad mereka , namun didalam hati ada fitrah dari tuhan telah mengakui keesaan dan kekuasaan tuhan.

B.       Kritik Dan Saran
Kita sebagai umat islam dan khususnya sebagai calon pendidik, haruslah mulai banyak belajar dalam mengkaji tentang masalah al-quran terutama masalah taat pada allah dan rasulnya. Oleh sebab itu kita dituntut memahami al quran yang sedalam dalamnya karna al-quran adalah pegangan umat islam.
Kemudian kami dari pemakalah mengucapkan jika terdapat kesalahan dan kekuarang dalam makalah,kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami akhiri assalamu’alaikum warohmatullahii wabar kaaatuh.







DAFTAR PUSTAKA


Al-Qaththan, Manna’, Mabahis  fi Ulumul Al-Qur’an, (Kairo; Maktabah Wahbah, 2004) terjemah Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Jakarta; Pustaka Al-Kautsar, 2006).
Al-Munawar, Said Agil, Al-Qur’an Membangun Tradisi  Kesalehan Hakiki, (Jakarta: Ciputat Press, 2003).
Al-Ashfahany, Ar-Raghib, Mu’jam Mufradat Alfradat Alfaz al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Fikr, tt).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar