BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Setiap orang memiliki fitrah ,
walaupun sering kali dengan kesibukan dan dosa-dosa maka suara fitrahnya begitu
lemahatau tidak terdengar lagi. Fir’aun sendiri yang tadinya mengingkari Allah dan keesaan
nya akhirnya percaya ketika ruhnya telah akan meninggalkan jasad nya. Allah swt
menerangkan petunjuk Allah kepada umat menusasia dengan mengutus
para utusannya dan menurukan kitab kitab
Nya, yakni dalam kisah allah tentang bani israil, maka Allah menerangkan pula
petunjuknya kepada mereka, berupa bakat iman yang telah Allah letakkan di dalam naluri mereka. Yakni
bakat untuk beriman kepada allah dan
mengesakannya, serta bersukur keepada Nya, sejak merekadi ciptakan
pertama kali.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian surah al-A’araf ayat
172-173
b. Pengertian surah al-ahzab ayat 7-8
C. Tujuan
Adapun tujuan
atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Hati Nurani “ iniadalah untuk
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca khususnya mahasiswa dan maha siswi
yang mempelajari makalah ini tentang bagai manahan hati nurani manusia yang
sebenarnya. Selain dari pada itu terselesaikannya makalah yang berjudul “Hati Nurani“
ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Q.S.Al-A’raf
Ayat 172-173.
øÎ)ur xs{r& y7/u .`ÏB ûÓÍ_t/ tPy#uä `ÏB óOÏdÍqßgàß öNåktJÍhè öNèdypkôr&ur #n?tã öNÍkŦàÿRr& àMó¡s9r& öNä3În/tÎ/ ( (#qä9$s% 4n?t/ ¡ !$tRôÎgx© ¡ cr& (#qä9qà)s? tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# $¯RÎ) $¨Zà2 ô`tã #x»yd tû,Î#Ïÿ»xî ÇÊÐËÈ
Artinya:172. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang
demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya
kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan
Tuhan)",
÷rr& (#þqä9qà)s? !$oÿ©VÎ) x8sõ°r& $tRät!$t/#uä `ÏB ã@ö7s% $¨Zà2ur ZpÍhè .`ÏiB öNÏdÏ÷èt/ ( $uZä3Î=ökçJsùr& $oÿÏ3 @yèsù tbqè=ÏÜö7ßJø9$# ÇÊÐÌÈ
Artinya:173.
Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami Telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami Ini adalah anak-anak keturunan
yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami Karena
perbuatan orang-orang yang sesat dahulu]?"
Penjelasan: Pengetian
secara umum tentang ayat ini,setelah allah swt menerangkan petunjuk allah
kepada umat manusia dengan mengutus para utusannya dan menurut kitab kitab nya,
yakni dalam kisah allah tentang bani isroil, maka allah menerangkan pula
petuntuk kepada mereka,berupa bakat iamn yang telah allah letakkan didalam
naluri mereka,yakni bakat untuk beriman kepada allah dan mengesakan allah,serta
bersyukur kepadanya,sejak merekan diciptakan pertama kali,dan ingatlah ketika
tuhan mu mengeluarkan dari putra putri adam masing masing dan punggung atau sulbi
orang tua mereka kemudian meletakkan nadi rahim ibu ibu mereka dan akhirnya
menjadi keturunan mereka manusia sempurna, dan yakin allah mempersaksikan
mereka putra putri dam itu diatas diri mereka yakni diminta pengakuan mereka
masing masing melalui potensi yang di anugrahkan mereka yakni akl mereka.Juga
melalui hamparan bukti keesaannya di alam raya dan mengutuskan para nabi seraya
berfirman: bukankah aku tuhan yang
memilihara kamu dan selalu berbuat baik kepadamu?’’mereka
menjawab:’’betul!,kami menyaksikan bahwa engkau tuhan kami dan kami menyaksikan
juga bahwa engkau maha esa’’.Seakan akan ada yang bertanya:’’mengapa engkau
melakukan yang demikian tuhan?’’allah menjawab:’’kami lakukan yang demikian itu
aga dihari kiamat nanti kamu wahai yang mengingkari keesaanku titak mengatakan
:’’sesungguhnya kami adalah orang orang yang lengah terhadap ini keesaan
tuhan,karena tidak ada bukti bukti tentang keesaan allah:’’atau agar kamu tidak
mengatakan seandainya tidak ada rasul yang kami utus atau tidak ada bukti bukti
itu bahwa sesungguh nya orang tua kami telah mempersekutukan tuhan sebelum ini
yakni sejak dahulu, sedangkan kami tidak mempunyai bimbingan selain mereka
sehingga kami mengikuti saja karena kami ini naka anak keturunan yang datang
sesudah mereka. Maka apakah wajar wahai tuhan, engkau akan menyiksa dan
membinasakan kami karena perbuatan orang orang kami yang sesat?’’
Kesimpulan
ayat: Artinya mengambil, Menurt tabat haba’i mengisyaratkan danya pemisah dari
sesuatu sehingga yang itu terpisah dari asal nya. Serta menunjukakan danya
kemendirian yang diambil. Lanjutan kata diatas menjelaskan jenis pengambilan
tuhan dari putra putri adam As, dan itu dari punggung mereka, akan tetapi tidak
mengurangi bentuk dari kesempurnaan bentuk dari yang diambilnya.
Lalu sesuatu
yang diambil disempurnakan sehingga mampu mandiri dan merupakan jenis yang sama
dengan asalnya. Seorang anak diambil dari punggung/sulbi ayahnya.Sang anak
berasal dari ayahnya. Kemudian ia berdiri sendiri dari kedua orang tuanya.
Padahal sebelumnya ia bagian dari ayahnya, dan seterusnya sehingga lahir
cucunya yang merupakan bagian darki ayahnya.
Ayat diatas dapat
dipahami sebagai ilustrasi tentang aneka pembuktian yang menyangkut keesaan
allah yang melekat pada diri manusia
melalui fitrah dan akal pikirannya. Ayat diatas menunjukakan bahwa dalam diri
manusia ada fitrah keagamaan dan pengakuan akan keesaan allah, hakikat ini
sejalan dengan firman allah{QS Ar Ruum ayat 30’’}30.
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pkön=tæ 4 w @Ïö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 Ï9ºs ÚúïÏe$!$# ÞOÍhs)ø9$# ÆÅ3»s9ur usYò2r& Ĩ$¨Z9$# w tbqßJn=ôèt ÇÌÉÈ (
Artinya: Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah
yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada
fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui,’’
fitrah Allah:
maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama
yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu
tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh
lingkungan.
B. Q.S AL Ahzab
Ayat 7 – 8
øÎ)ur $tRõs{r& z`ÏB z`¿ÍhÎ;¨Y9$# öNßgs)»sVÏB ZÏBur `ÏBur 8yqR tLìÏdºtö/Î)ur 4ÓyqãBur Ó|¤Ïãur Èûøó$# zNtótB ( $tRõs{r&ur Nßg÷YÏB $¸)»sWÏiB $ZàÎ=xî ÇÐÈ @t«ó¡uÏj9 tûüÏ%Ï»¢Á9$# `tã öNÎgÏ%ôϹ 4 £tãr&ur tûïÌÏÿ»s3ù=Ï9 $¹/#xtã $VJÏ9r& ÇÑÈ
Artinya: Dan{ingatlah}ketika kami mengambil perjanjian dari nabi nabi dan
dari kamu {sendiri} dari nuh, Ibrohim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami
telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh {ayat 7},,agar dia menanyakan
kepada orang orang yang benar tentang kebenaran mereka dan dia menyediakan bagi
orang kafir siksa yang pedih’’{ayat 8}
Penjelasan: allah menyebutkan bahwa dia telah mengambil perjanjian kepada
nabi, hendaklah mereka menyampaikan risalah tuhannay, hal ini lebih ditandaskan
lagi kepada rasul rasul ulul azmi. Dan hai rasul perjanjian yang telah allah
ambil dari ulul azmi yang berjumlah lima orang rasul itu berserta nabi nabi
lainnya,yaitu supaya mereka menegakkan agama mereka, menyampaikan risalah nya,
serta saling membantu diantara mereka, sebagaiman yang telah diungkapkan dalam
ayat lain yaitu firmannya’’dan{ingatlah},ketika allah mengambil perjanjian dari
para nabi:’’Sungguh, apa saja yang aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah
kemudian datang kepadamu seseorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu,
niscaya kamu akan sungguh sungguh beriman kepadanya dan menolngnya’’ allah
berfirman,,’’apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianku terhadap yang
demikian itu?’’ mereka menjawab:’’kami mengakui’’. Allah berfirman:’’kalau
bagitu saksikanlah {hai para nabi} dan aku menjadi saksi{pula} bersamamu’’
Dan kami telah mengambil perjanjian dari mereka yang teguh {berat},yaitu
melalui pertanyaanku kepada mereka tentang apa yang mereka lakukan sewaktu
mereka diutus. Dan kami telah mengambil dari para nabi perjanjian yang telah
mereka sanggupi, agar kamu menanyakan kepada para rasul tentang kesanggupan dan
tentang apa yang telah dikerjakan para umatnya didalam menanggapi risalah dari
tuhan yang telah disampaikanm oleh para rasul kepada mereka,’’
Kesimpulan ayat: Allah membuat perjanjian kepada nabi dan rasulnya
disamping itu ia mengatakan sanggup maka barulah dilaksanakan yaitu tentang penerapan agama atau perintah allah
terhadap umat umatnya masing masing jikalau umat mu kata allah, ingkar apa yang
kamu suruh yang telah ku sampaikan kepadamu maka pada hari kiamat nanti diantara
umat umatmu yang ingkar terhadap perintahku dia akan mendapatkan azab yang
pedih atau siksaan yang pedih,’’
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Setiap orang memiliki fitrah ,walaupun
seringkali dengan kesibukan dan dosa dosa mak suara fitrahnya bagitu lemah atau
tidak terdengar lagi. Untuk itu apabila ada seseorang yang tidak memiliki agama
itu merupakan hanya bersifat sementara menjelang ruh mereka meninggal jasad
mereka , namun didalam hati ada fitrah dari tuhan telah mengakui keesaan dan
kekuasaan tuhan.
B. Kritik Dan
Saran
Kita sebagai
umat islam dan khususnya sebagai calon pendidik, haruslah mulai banyak belajar
dalam mengkaji tentang masalah al-quran terutama masalah taat pada allah dan
rasulnya. Oleh sebab itu kita dituntut memahami al quran yang sedalam dalamnya
karna al-quran adalah pegangan umat islam.
Kemudian
kami dari pemakalah mengucapkan jika terdapat kesalahan dan kekuarang dalam
makalah,kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami akhiri assalamu’alaikum warohmatullahii
wabar kaaatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qaththan, Manna’, Mabahis fi Ulumul Al-Qur’an, (Kairo; Maktabah Wahbah,
2004) terjemah Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Jakarta; Pustaka Al-Kautsar,
2006).
Al-Munawar, Said Agil, Al-Qur’an Membangun
Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta:
Ciputat Press, 2003).
Al-Ashfahany, Ar-Raghib, Mu’jam Mufradat Alfradat
Alfaz al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Fikr, tt).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar